1.02.2024

Membantu Siswa Menjadi Pemikir Kritis

Jawaban saya berakar pada seruan untuk memberdayakan siswa agar menjadi pemikir kritis. Saya percaya bahwa untuk menjadi pemikir kritis, pendidik perlu membekali siswa dengan strategi yang mereka perlukan. Dan kita perlu mengajukan lebih dari sekedar pertanyaan di permukaan.

Pertanyaan kepada siswa harus memotivasi mereka untuk menggali latar belakang pengetahuan. Mereka harus menginspirasi mereka untuk menghubungkan dengan skenario dunia nyata. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih berkesan dan bermakna.

Berpikir kritis adalah istilah umum. Saya yakin istilah ini berarti siswa secara efektif mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi konten atau keterampilan. Dalam proses ini mereka (siswa) akan menemukan dan mengemukakan alasan-alasan yang meyakinkan untuk mendukung jawaban atau pemikirannya.

Keterampilan Penting untuk Berpikir Kritis

Dalam peran saya saat ini sebagai direktur kurikulum dan pengajaran, saya berupaya untuk mempromosikan penggunaan alat-alat abad ke-21 dan, yang lebih penting, keterampilan berpikir. Beberapa keterampilan penting yang menjadi dasar berpikir kritis adalah:

Keterampilan Komunikasi dan Informasi

Keterampilan Berpikir dan Pemecahan Masalah

Keterampilan Interpersonal dan Pengarahan Diri

Keterampilan kolaborasi

Keempat hal ini adalah keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam bidang apa pun dan di semua tingkat pendidikan. Oleh karena itu jawaban saya atas pertanyaan itu. Kita perlu mengajar siswa kita untuk berpikir kritis dan untuk diri mereka sendiri.

Salah satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan siswa untuk belajar melalui penemuan. Memberikan kesempatan berlatih menjadi pemikir kritis akan membantu siswa dalam menganalisis pemikiran orang lain dan menelaah logika orang lain.

Memahami orang lain adalah keterampilan penting dalam kolaborasi dan kehidupan sehari-hari. Berpikir kritis akan memungkinkan siswa melakukan lebih dari sekedar menghafal pengetahuan.

Mengajukan pertanyaan ???

Jadi bagaimana kita melakukan ini? Salah satu rekomendasinya adalah agar parapendidik menerapkan strategi pertanyaan mendalam dalam peluncuran pembelajaran.

Ajukan pertanyaan yang bijaksana untuk memungkinkan jawaban dengan alasan yang masuk akal. Kemudian, percakapan kata dan komunikasi untuk membentuk pemikiran siswa. Jawaban cepat sering kali hanya menghasilkan sedikit kata dan tidak ada kontak mata, yang merupakan keterampilan yang tidak ingin kita tingkatkan.

Saat Anda mengajukan pertanyaan kepada siswa dan mereka memberikan solusi, cobalah beberapa hal berikut untuk mendorong pemikiran lebih lanjut:

Bisakah Anda menguraikan lebih lanjut mengenai hal itu?

Maukah Anda mengungkapkan hal itu dengan cara lain?

Bisakah Anda memberi saya ilustrasi?

Maukah Anda memberi saya contoh?

Maukah Anda memberikan rincian lebih lanjut?

Bisakah kamu lebih spesifik?

Apakah kita perlu mempertimbangkan sudut pandang lain?

Apakah ada cara lain untuk melihat pertanyaan ini?

Pemanfaatan keterampilan berpikir kritis dapat dilihat sebagai perubahan paradigma belajar mengajar. Keterlibatan dalam pendidikan akan meningkatkan kolaborasi antara guru dan siswa. Hal ini juga akan memberikan jalan bagi siswa untuk berhasil meskipun sistem sekolah harus dimulai dari awal.

Mempromosikan Pemikiran Kritis dalam Semua Aspek Pengajaran

Keterlibatan, penerapan, dan kolaborasi adalah keterampilan yang bertahan dalam ujian waktu. Saya juga mempromosikan integrasi pemikiran kritis ke dalam setiap aspek pengajaran.

Berdasarkan pengalaman saya, saya telah menemukan beberapa cara untuk mewujudkan hal ini.

Mulailah pelajaran/unit dengan pertanyaan menyelidik: Ini bukanlah pertanyaan yang dapat Anda jawab dengan 'ya' atau 'tidak'. Pertanyaan-pertanyaan ini harus menginspirasi pembelajaran penemuan dan pemecahan masalah.

Mendorong Kreativitas: Saya telah melihat para guru mempersiapkan proyek sebelum mereka memberikannya kepada siswanya berkali-kali. Misalnya, mendesain manusia salju atau proyek “kreatif” lainnya. Dengan melakukan pekerjaan desain atau dengan memotong semua lingkaran terlebih dahulu, hal ini menghilangkan pilihan kreativitas.

Hal ini dapat membantu kelas berjalan lebih lancar jika setiap materi anak sudah dipotong, namun proyek setiap siswa terlihat sama. Siswa tidak perlu berpikir sendiri atau memecahkan masalah.

Tidak menyiapkan semuanya terlebih dahulu dengan lem adalah hal yang baik. Sebaliknya, berikan siswa semua perlengkapan yang diperlukan untuk membuat manusia salju, dan biarkan mereka melakukannya sendiri.

Memberikan kemandirian akan membuat siswa menjadi pemikir kritis karena mereka harus menciptakan produk sendiri dengan bekal yang Anda berikan. Ini mungkin contoh sederhana, tapi ini adalah contoh yang dapat kita kaitkan dengan tingkat kelas atau proyek apa pun.

Cobalah untuk tidak langsung membantu terlalu cepat – biarkan siswa bekerja melalui perjuangan yang produktif.

Membangun peluang bagi siswa untuk menemukan koneksi dalam pembelajaran. Mendorong siswa untuk menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata dan mengidentifikasi pola adalah cara yang bagus untuk melatih keterampilan berpikir kritis mereka. Penggunaan skenario dunia nyata akan meningkatkan ketelitian, relevansi, dan pemikiran kritis.

Beberapa teknik lain untuk mendorong pemikiran kritis adalah:

Gunakan analogi

Mempromosikan interaksi antar siswa

Ajukan pertanyaan terbuka

Berikan waktu refleksi

Gunakan masalah kehidupan nyata

Izinkan untuk latihan berpikir


Berpikir kritis mempersiapkan siswa untuk berpikir sendiri sepanjang sisa hidup mereka. Saya juga percaya bahwa pemikir kritis cenderung tidak mengikuti pendapat orang lain karena mereka berpikir sendiri.

No comments:

Post a Comment