PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah SWT. Oleh karenanya, alam semesta bukan hanya langit dan bumi, tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Secara umum, alam itu bisa dibedakan kedalam dua jenis, yaitu alam syahadah dan alam ghaib. Alam syahadahadalah wujud yang konkrit dan dapat diinderakan, dimana alam syahadah tunduk kepada hukum evolusi, yang berkembang dan berubah-ubah. Sedangkan alam ghaibadalah wujud yang tidak dapat diinderakan. Masyarakat sebagai suatu kelompok yang sama identifikasinya, teratur sedemikian rupa di dalam menjalankan segala sesuatu yang diperlukan bagi hidup bersama secara harmonis. masyarakat bukan sekedar kumpulan manusia semata tanpa ikatan, akan tetapi terdapat hubungan fungsional antara satu sama lainnya. Setiap individu mempunyai kesadaran akan keberadaannya ditengah-tengah individu yang lainnya. Sistem pergaulan didasarkan kebiasaan atau lembaga kemasyarakatan yang hidup dalam masyarakat yang bersangkutan. Sejalan dengan hal ini oleh Mac Iver sesuai kutipan Harsodjo (1972) di dalam masyarakat terdapat suatu sistem cara kerja dan prosedur dari pada otoritas dan saling bantu membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana kedudukan alam semesta dalam islam?
2. Bagaimna kedudukan manusia dalam islam?
3. Bagaiman kedudukan masyarakat dalam islam?