“seni tertinggi seorang guru yakni membangkitkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan” (Albert Einstein)
So, sebagai calon guru atau guru yang telah merelakan waktu dan keihlasannya untuk mengajardi sekolah, tentu ungkapan tersebut sangat penting terutama dalam mengembangkan kelas yang nyaman dan mendorong terhubungnya gaya komunitas baik di dalam maupun di luar kelas. Bagian dari standar ini adalah memastikan siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja dengan orang lain. Dalam dunia yang berubah begitu cepat, siswa perlu memiliki keterampilan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, memilah-milahnya, dan membuat kesimpulan dengan orang lain yang memiliki tujuan yang sama.
Pembelajaran sosial dapat mendorong kesejahteraan siswa serta prestasi akademik, dua konsep yang terkait di kelas meskipun tampak individual. “Pembelajaran sosial dapat meningkatkan pembelajaran akademik” (Joyce, Weil, dan Calhoun, 2015) dan juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk produktivitas, keterlibatan dalam pelajaran, motivasi, sikap positif terhadap sekolah, dan interaksi positif dengan teman sebaya (Dean, Hubbell, Pitler , dan Batu, 2012).
Jadi, membentuk lingkungan tersebut akan membantu membawa kegembiraan dalam belajar, dan melibatkan semua siswa dalam pengalaman belajar positif yang akan melayani mereka sepanjang hidup mereka.
Lalu, tidak salah Pojok Guru dengan nalar logis mengedepankan kosep azas manfaat. Artinya semoga apa yang terselip, tersirat dan tersurat bisa bermaanfaat untuk kemaslahatan bersama. Yang mau jadi guru, yang calon guru, dan yang sudah jadi guru atau telah tapi tetap berperan sebagai guru…paling tidak ini wajib di ketahui,,,model pembelajaran…