Showing posts with label kurikulum prototype sd. Show all posts
Showing posts with label kurikulum prototype sd. Show all posts

7.16.2022

[Terbaru] Apa saja capaian pembelajaran kurikulum merdeka?

Kata capaian maka akan terpikir oleh kita keberhasilan dari suatu program. Lantas apa saja yang menjadi, capaian pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Secara literasi atau refrensi tentu capaian yang dimaksud memuat sekumpulan kompetensi atau lingkup materi yang disusun begitu komprehensif berupa narasi. Jika diartikan maka capaian pembelajaran kurikulum merdeka akan memuat atau menyesuaikan tahap-tahap perkembangan peserta didik maka tidak menutup kemungkikan pemetaannya diklasifikasikan dalam fase usia. 
 
Akan tetap, pada dasarnya capaian pembelajaran kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar, harus diselesaikan oleh siswa di setiap tahap. Hal tersebut diangap merupakan upaya rekreasi belajar dari peserta didik. Kurikulum merdeka (sebelumnya disebut kurikulum prototipe) dimana kerangka kerja dari kurikulum tersebut lebih fleksibel, berkonsentrasi pada pengembangan dan kemampuan berkaitan dengan kompetensi peserta didik.


sebutan Capaian pembelajaran sering disingkat CP merupakan ketetapan pemerintah, dengan memuat apa saja yang dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran dari jenjang paud, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

7.06.2022

Pengelolaan Kurikulum merdeka belajar sebagai Pembelajaran Mandiri selama pandemi Covid-19 dan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan



Berbicara kurikulum merupakan program atau sesuatu yang tidak dapat dihindari ketika berinteraksi dengan dunia pendidikan. Hantaman Covid-19 yang telah memukul pilu banya negara di dunia, sehingga percepatan perubahan di berbagai bidang merupukan tuntutan atau sebuah keharusan, tidak terkecuali Pendidikan, maka dampak terasa di perubahan kurikulum. Namun, Sebagian besar yang menjadi PR dunia Pendidikan terkait kesiapan sebagian guru dalam penguasaan teknologi yang dinilai masih belum optimal. Oleh karena itu, saat ini pendekatan pendidikan yang lebih humanistik.dengan tujuan agar manusia memiliki kesadaran, kebebasan, dan tanggung jawab sebagai individu yang sebenarnya hidup dalam lingkungan masyarakat.

4.03.2022

CONTOH MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA "DIFERENSIASI"

 

Fase/Kelas

A/II

Domain/Topik

Analisa data/membandingkan benda-benda  berdasarkan atribut

Alokasi Waktu (menit)

 280 menit

Jumlah pertemuan (JP)

8 JP (1 JP=35 menit)

Metode Pembelajaran

Discovery Learning

Karakteristik Peserta didik

Regular

Topik

 

 

Membandingkan benda-benda berdasarkan atribut

Tujuan Pembelajaran

 

Peserta didik dapat membandingkan benda-benda berdasarkan atribut

 

Pemahaman Bermakna

 

Meningkatkan kemampuan data mencari data, mengolah data, dan menyimpulkan data.

 

Pertanyaan Pemantik

1) Bagaimanakah kalian mengumpulkan data?

2) Bagaimana kalian menyimpulkan suatu data?

Profil Pelajar Pancasila

Bernalar Kritis

Gotong Royong

Kreatif

Asesmen

Asesmen Kelompok (presentasi, observasi)

Asesmen Individual  (tes tulis)

 

TUJUAN PEMBELAJARAN          :

1.     Setelah mengamati lingkungan, peserta didik dapat membandingkan benda yang tinggi dan pendek

2.     Setelah mengamati lingkungan, peserta didik dapat membandingkan benda yang berat dan ringan

3.     Setelah mengamati lingkungan, peserta didik dapat membandingkan benda yang besar dan kecil

4.     Setelah mengamati lingkungan, peserta didik dapat membandingkan benda yang panjang dan pendek

1.02.2022

DALAM PEMULIHAN PEMBELAJARAN SETELAH PANDEMI (Kebijakan Menerapkan Kurikulum Prototipe)

PG-dalam jangkauan nalar. Menelisik wacana pemberlakukan atau Penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan dan 2022 – 2024. Maka opsi Kurikulum Prototipe sebagai opsi bagi semua satuan Pendidikan.

KEMENTERIANPENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI Penyiapan Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Penerapan Kurikulum Prototipe

Strategi ; 1. Fokus kepada pelatihan SDM ○ Meningkatkan kapasitas guru dan tenaga kependidikan dalam menerapkan kurikulum prototipe ○ Mempercepat peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan secara masif agar siap menerapkan kurikulum prototipe

2. Mengembangkan komunitas belajar ○ Komunitas belajar dapat terdiri dari guru, KS, PS dari Sekolah Penggerak atau Guru Penggerak ○ Komunitas belajar ini memfasilitasi berbagi praktik baik penerapan kurikulum prototipe

3. Adopsi kurikulum dapat dilakukan secara bertahap (learning journey) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dukungan GTK Untuk Penerapan Kurikulum

Benang Merah Pengembangan Kurikulum Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya: 1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. 2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu. 3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.