3.04.2023

Metode Belajar Studi Masalah: Manfaat dan Langkah-Langkahnya

Pengertian Metode Pembelajaran Studi Kasus/Masalah

Dari Bogdan dan Bikien studi masalah artinya pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu daerah penyimpanan dokumen atau satu insiden tertentu. Surachrnad membatasi pendekatan studi perkara menjadi suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian di suatu perkara secara intensif serta rinci. Sementara Yin menyampaikan batasan yang lebih bersifat teknis menggunakan penekanan di karakteristik-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh menjelasan bahwa pada studi masalah hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalam.

Sangat krusial diperhatikan agar bisa memberikan akibat baik di peserta didik serta membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran. Metode belajar yang bisa dilakukan yaitu metode studi perkara. Studi perkara ialah peserta didik melakukan penelitian ilmiah atau penelitian sosial. kemudian, peserta didik merogoh kesimpulannya. Studi masalah artinya yang akan terjadi laporan gosip naratif mengenai data penelitian percobaan atau eksperimen, insiden atau analisis, atau proyek. Studi masalah jua mampu diartikan menjadi yang akan terjadi pemeriksaan intensif dan sistematik yang dilakukan sang individu, grup atau komunitas, maupun unit buat mengusut data pada yang saling berkaitan dengan beberapa variabel.

Dalam studi perkara, umumnya siswa atau guru mengambil topik atau kenyataan yang luas dan kompleks. Lalu, topik tersebut dipersempit dengan pertanyaan yang tentunya akan dianalisis. umumnya peneliti akan mengumpulkan aneka macam data kualitatif atau kuantitatif tentang suatu fenomena atau permasalahan tersebut. dengan begitu, peneliti akan menerima ilmu atau wawasan yang lebih pada mengenai fenomena tersebut dibandingkan hanya menggunakan satu jenis data saja.

Metodestudi perkara bukan hanya dipergunakan pada global pendidikan saja, namun jua dipergunakan buat profesi seperti psikologi, sosiologi, antropologi, politik, administratif, ilmu klinis hingga pekerjaan sosial. Metode penelitian studi kasus ditujukan buat tahu objek yang ditelitinya. Metode ini menjadi sarana efektif untuk membagikan korelasi antara peneliti menggunakan responden sebagai akibatnya peserta didik belajar masuk ke lingkungan rakyat dan berbaur dengan warga.

 .
Manfaat Metode Studi Perkara/Masalah

Dalam pelaksanaannya, studi kasus membutuhkan upaya yang cukup akbar, baik dalam hal saat, wawasan, energi/pikiran serta lain-lain. Jadi, umumnya metode ini digunakan buat peserta didik kelas atas mulai berasal Sekolah Menengah Pertama atau Sekolah Menengan Atas. Metode studi kasus juga memberikan manfaat baik bagi siswa juga guru. berikut adalah adalah beberapa manfaat metode studi kasus dalam kegiatan pembelajaran.

1.    Lebih fleksibel

Pendekatan studi kasus dinilai lebih fleksibel karena memang ditujukan buat mengeksplorasi suatu pertarungan. Hal ini tidak sama menggunakan pendekatan yang sudah dibuat buat menguji teori atau hipotesa. Sebab sifatnya fleksibel, siswa mampu melakukan penelitian atau mengumpulkan data sinkron perkembangan kegiatan penelitiannya. Mereka mampu mencari ilmu sinkron dengan gaya belajar yang mereka sukai serta menyenangkan.

2.    Fokus pada pemahaman konteks

Metode studi kasus mempunyai penekanan lebih terhadap pemahaman konteks. peserta didik secara individu atau berkelompok wajib memperdalam pemahaman perkara atau duduk perkara yang akan diteliti. Peserta didik pula diarahkan buat mengumpulkan data atau berita lebih lanjut terkait dilema tadi. Luaran asal studi ini dianggap thick description, yaitu deskripsi mendalam tentang suatu persoalan atau grup orang dan konteks yang terkait pertarungan.

3.    Kerja sama

Melalui studi kasus yang dilakukan secara berkelompok, siswa bukan hanya menyelidiki pemahaman materi dari suatu permasalahan saja, namun pula belajar bersosialisasi serta berkolaborasi menggunakan orang lain. Peserta didik mampu belajar cara membangun kolaborasi yang baik buat merampungkan konflik bersama.

4.    Belajar mandiri

Metode pembelajaran studi kasus berfokus terhadap peserta didik. Artinya, peserta didik lebih aktif dalam kegiatan belajar serta pengajar hanya berperan menjadi fasilitator serta director (pengarah) bagi siswa. Secara menyeluruh, siswa akan mencari tahu sendiri karena akibat berasal suatu permasalahan, mencari solusi, mencari data, serta info secara mandiri.

5.    Disiplin dan bertanggung jawab

Metode studi perkara pula membentuk siswa menjadi langsung yang disiplin dan bertanggung jawab. Dalam pelaksanaannya, peserta didik diberikan batas saat buat mengumpulkan data serta info dan menyimpulkan akibat analisanya. Hal ini membentuk mereka jadi lebih disiplin dalam mengatur ketika serta bertanggung jawab buat menyelesaikan tugasnya sempurna waktu.

6.    Berpikir kritis

Metode studi kasus pula bermanfaat untuk menaikkan kepandaian kritis siswa. Pasalnya, pada menganalisis suatu konflik, mencari informasi yang sempurna dan mencari solusi tentunya membutuhkan kepandaian kritis.

7.    Komunikasi

Metode ini pula membantu menaikkan kemampuan komunikasi yang baik menggunakan orang lain. Ini sebab pada metode studi masalah, peserta didik sebagai peneliti membutuhkan responden buat diwawancarai. waktu wawancara, siswa akan mengalami berkomunikasi dengan narasumber.

 

Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Studi Masalah

Metode pembelajaran studi perkara bukan berarti langsung meminta peserta didik buat mencari suatu permasalahan dan menelitinya. So, ada upaya yang sistematis harus dilalui siswa. Langkah-langkah tersebut pada antaranya adalah menjadi berikut.

1.    Pemilihan perkara

Dalam memilih suatu perseteruan atau masalah, hendaknya dilakukan sesuai tujuan (purposive) dan bukan secara acak. Perkara yang dipilih oleh siswa bisa berbentuk orang, lingkungan masyarakat, acara, atau unit sosial.

2.    Mengumpulkan Data

Setelah mencari tahu perkara atau persoalan yang akan diteliti dan dianalisis, selanjutnya siswa diberikan kesempatan buat mengumpulkan data dan gosip. terdapat beberapa teknik yang bisa dilakukan buat mengumpulkan data. Umumnya dalam studi perkara dipergunakan penelitian observasi, wawancara, serta analisis dokumentasi. Dalam hal ini, peserta didik berperan menjadi instrumen penelitian yang mampu menyesuaikan cara mengumpulkan data menggunakan persoalan dan lingkungan penelitian, dan mengumpulkan data berbeda serentak.

3.    Analisis Data

selesainya menerima data, peserta didik tidak eksklusif mengikuti isu tersebut. siswa perlu memasak serta menganalisis pulang buat mengetahui kebenaran data. peserta didik mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang bisa dikelola.

4.    Pemugaran (Refinement)

Meskipun telah mengumpulkan serta menganalisis data sebelumnya, dalam studi perkara perlu dilakukan penyempurnaan, perbaikan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang sudah ditemukan. Pengumpulan data baru ini mengharuskan siswa buat balik lagi ke lapangan untuk membentuk kategori baru. Data baru tidak dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang telah ada.

5.    Penulisan Laporan

Langkah selanjutnya, peserta didik membentuk laporan atau kesimpulan berasal hasil studi perkara. Laporan ini ditulis menggunakan baik, komunikatif, simpel dibaca, dan bisa mendeskripsikan suatu tanda-tanda juga kesatuan sosial dengan jelas. Hal ini bertujuan supaya pembaca mampu tahu semua info krusial.

 

Kelebihan dan Kekurangan model Pembelajaran Studi kasus

1.    Kelebihan

Pendekatan studi kasus umumnya lebih fleksibel sebab disainnya memang ditujukan untuk mengeksplorasi suatu konflik. Berbeda menggunakan pendekatan yang didisain dengan hasrat untuk menguji suatu teori atau hipotesa, dengan sifat eksploratif studi masalah, memungkinkan si peneliti buat lebih fleksibel menyesuaikan arah penelitiannya sesuai menggunakan perkembangan kegiatan penelitiannya. Usaha mencari memahami melalui studi kasus pendalaman pemahaman mengenai dilema atau kelompok orang tertentu. Ini mengarahkan di terkumpulkanya berita yang rinci atau detail wacana problem atau grup orang yang sebagai focus kajian. Luaran berasal studi mirip ini merupakan apa yang dianggap thick description yakni pelukisan mendalam perihal suatu masalah atau kelompok orang dan segala konteks terkait perseteruan atau kelompok orang tadi.

2.    Kelemahan

a.    Pembelajaran studi perkara tak jarang dicermati kurang ilmiah atau pseudo-scientific sebab pengukurannya bersifat subjectif atau tidak bisa dikuantifisir. dalam hal ini, kritik ini jua mempertanyakan validitas asal yang akan terjadi penelitian studi perkara.

b.    Karena problem interpretasi subjektif di pengumpulan serta analisa data studi masalah, maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih sulit berasal penelitian kuantitatif.

c.     Duduk perkara generalisasi. sebab skupa penelitian baik issu juga jumlah orang yang sebagai target kajian studi masalah sangat kecil, kemampuan generalisasi dari temuan di studi perkara merupakan rendah.

 

No comments:

Post a Comment