7.27.2022

CONTOH; METODE PENELITIAN PADA PENELITIAN SOSIAL

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

3.1    Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.1.1   Variabel bebas (independent), yang terdiri dari :

a.   Bukti Fisik (X1)

Bukti fisik merupakan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi (Tjiptono, 2006). Selanjutnya variabel bukti fisik (tangible) diukur dengan indikator sebagai berikut (Assegaff, 2009: 177) :

1)      Penataan interior dan eksterior

2)      Kerapian dan kebersihan ruangan

3)      Teknologi yang digunakan

b.   Keandalan (X2) 

Keandalan merupakan kemampuan memberikan pelayanan  yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan (Tjiptono, 2006). Selanjutnya variabel keandalan (reliability) diukur dengan indikator sebagai berikut (Assegaff, 2009: 176) :

1)      Ketepatan waktu bila berjanji

2)      Jujur dalam pelayanan

3)      Berusaha menghindari kesalahan

 c.   Daya Tanggap (X3)

Daya tanggap merupakan keinginan para staf untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap (Tjiptono, 2006). Selanjutnya variabel daya tanggap (responsiveness) diukur dengan indikator sebagai berikut (Assegaff, 2009: 176) :

1)      Siap membantu pelanggan

2)      Kecepatan dalam pelayanan

3)      Komunikasi yang lancar

d.   Empati (X4)

Empati merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan (Tjiptono, 2006). Variabel empati (empathy) diukur melalui indikatornya (Assegaff, 2009: 176) :

1)      Perhatian kepada pelanggan

2)      Tanggungjawab keamanan dan kenyamanan

3)      Mengutamakan kepentingan pelanggan.

3.1.2   Variabel terikat (dependent), yaitu :

Ø Kepuasan Pelanggan (Y)

Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler, 2005). Variabel kepuasan pelanggan diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Mas’ud, 2004) :

1)      Perusahaan mau berdisikusi 

2)      Reputasi perusahaan dipercaya

3)      Karyawan mengetahui dengan baik produk yang ditawarkan

4)      Produk baru yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan


 3.2    Penentuan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PLN yang berjumlah 10.378 pelanggan. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mempunyai karakteristik tertentu (Umar, 2005).  Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pelanggan PLN. Sedangkan metode pengambilan sampelnya menggunakan metode Slovin (Umar, 2005) :

Dimana : 


 

n     =  ukuran sampel

N    =   jumlah populasi = 10.378

e     =  kesalahan dalam pengambilan sampel, misalnya 10 %, maka :

n  = 99,05

Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel sebanyak 99,05 dan dibulatkan menjadi 100 responden.  Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden (n = 100).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental Sampling  (sampling kebetulan). Sedangkan  Accidental Sampling dilakukan apabila pemilihan anggota sampel dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai (Usman dan Akbar, 2006).

 3.3    Jenis Dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti dari wawancara atau pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Umar, 2005). Sumber data adalah pelanggan yang dimintai tanggapan melalui kuesioner yang diberikan kepada responden tentang bukti fisik, keandalan, daya tanggap, empati dan kepuasan pelanggan.

 3.4    Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Menurut Sugiyono (2011: 199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya. Cara pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur :

a.       responden diberi kuesioner,

b.   sambil mengisi kuesioner, ditunggu dan diberikan penjelasan jika belum jelas terhadap apa yang dibaca,

c.   setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan.

 3.5    Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi berganda. Analisa regresi berganda digunakan untuk  mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat. Dari jawaban daftar pertanyaan yang diajukan pada responden diolah dengan skala likert. Skala likert adalah suatu skala yang jawabannya bertingkat yaitu :

a.       Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1

b.      Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai 2

c.       Untuk jawaban netral diberi nilai 3

d.      Untuk jawaban setuju diberi nilai 4

e.       Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai 5

Tahapan-tahapan yang digunakan dalam menganalisis adalah sebagai berikut :

3.5.1  Uji Instrumen Penelitian

Tahapan-tahapan yang digunakan  untuk uji instrumen penelitian yaitu:

a.       Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Alat untuk mengukur validitas adalah Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2006: 170). Suatu indikator dikatakan valid, apabila n = 100 dan α = 0,05, maka rtabel = 0,195 dengan ketentuan (Arikunto, 2006: 184).

b.      Reliabilitas 

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya, apabila datanya benar-benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keandalan (dapat dipercaya).  Di sini yang dapat dipercaya adalah datanya, bukan  semata-mata instrumennya (Arikunto, 2006: 179). Instrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut harus baik sehingga mampu  mengungkap data yang bisa dipercaya. Pengukuran reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach akan menghasilkan nilai alpha dalam skala 0 – 1, yang dapat dikelompokan dalam lima kelas. Nilai masing-masing kelas dan tingkat reliabiltasnya sepeti terlihat pada tabel berikut (Nugroho, 2011: 32):

Alpha

Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20

Kurang Reliabel

0,21 – 0,40

Agak Reliabel

0,41 – 0,60

Cukup Reliabel

0,61 – 0,80

Reliabel

0,81 – 1,00

Sangat Reliabel

 3.5.2  Uji Penyimpngan Asumsi Klasik

a.       Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data  yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005). Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau  tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot (Ghozali, 2005). Pada grafik normal plot, dengan asumsi :

1)      Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola  distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2)      Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan atau  tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji asumsi normalitas.  

b.      Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan  yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Dasar pengambilan keputusan :

1)      Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

2)      Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,  maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

c.       Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak  ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005) :

1)      Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1

2)      Mempunyai nilai VIF di di bawah (<) 10

3.5.3  Ujian Model dan Hipotesis

a.       Uji Analisis Linear Berganda

Analisis korelasi dan regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel (Arikunto, 2010: 339). Dengan persamaannya regresi linear berganda sebagai berikut:

 


Keterangan:

Y                     = Kepuasan Pelanggan

a                      = Konstanta

β1, β 2, β 3, β 4   = Koefisien Regresi

X1                              = Bukti Fisik

X2                              = Keandalan

X3                              = Daya Tanggap

X4                              = Empati

Menurut Arikunto (2010: 339) Dalam Analisis regresi, baik regresi sederhana (dengan satu variabel bebas) maupun regresi berganda (dengan lebih dari satu variabel bebas) ada tiga rukun dasar yang harus dicari, yaitu:

1)      Garis regresi, yaitu garis yang menyatakan hubungan antara variabel-variabel itu.

2)      Standar error of estimate (Sy, X1, X2), yaitu harga yang mengukur pemencaran tiap-tiap titik (data) terhadap garis regresinya. Atau merupakan penyimpangan standar dari harga-harga dependent (Y) terhadap garis regresinya.

3)      Koefisien kolerasi (r), yaitu angka yang menyatakan eratnya hubungan antara variabel-variabel itu.

b.      Uji – t 

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian secara parsial menggunakan uji t. Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Untuk menguji masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan a = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah :

·     H0 : β = 0, artinya variabel X1, X2, X3 dan X4 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y.

·     Ha : β = 0, artinya variabel X1, X2, X3 dan X4 mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y.

Hipotesa tersebut selanjutnya akan diuji dengan membandingkan thitung dengan ttabel, yaitu:

·     Apabila thitung > ttabel, maka ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 ditolak dan Ha diterima)

·     Apabila thitung < ttabel, maka ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 diterima dan Ha ditolak)

Mencari t hitung dengan rumus :

         

Keterangan :  

R       :   Koefisien  Korelasi

R2        :   Koefisien Determinasi

n        :   Banyaknya sampel

c.       Uji - F

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, yaitu apakah variabel X1, X2, X3 dan X4 banar-benar berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel Y.

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara simultan dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah:

·     H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, artinya tidak ada pengaruh bukti fisik, keandalan, daya tanggap dan empati secara simultan terhadap kepuasan pelanggan.

·     Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, artinya ada pengaruh bukti fisik, keandalan, daya tanggap dan empati secara simultan terhadap kepuasan pelanggan.

Hipotesa tersebut selanjutnya akan diuji dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, yaitu:

·     Apabila Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

·     Apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

 


Mencari F hitung dengan rumus :

Keterangan :

2   :    Koefisien Determinasi

K    :    Banyaknya variabel bebas

N    :    Banyaknya sampel

d.      Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (bukti fisik, keandalan, daya tanggap dan empati) dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas (kepuasan pelanggan). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2005). Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai  Adjusted R2 (Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai  Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2005).

No comments:

Post a Comment