This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

2.25.2023

Best Practice Atau Praktik terbaik Bagi Guru

Praktik terbaik dapat didefinisikan sebagai cara yang paling efisien (sedikit usaha) dan efektif (hasil terbaik) untuk menyelesaikan tugas, berdasarkan prosedur berulang yang telah terbukti efektif bagi banyak orang selama jangka waktu yang cukup. Istilah ini juga sering digunakan untuk menjelaskan proses pengembangan cara standar dalam melakukan sesuatu yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi, misalnya di bidang manajemen, kebijakan, atau sistem perangkat lunak.

Dalam duniapendidikan, best practice merupakan salah satu bentuk KTI yang dapat dilakukan oleh pendidik dan PTK untuk memajukan profesinya. Praktik baik tersebut menceritakan kisah sukses atau pengalaman terbaik dari kreativitas dan inovasi PTK dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan mutulayanan pendidikan di satuan pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Best practice tidak selalu identik dengan langkah besar dan “terobosan” yang dilakukan PTK dalam pemecahan masalah, bisa juga melalui satu langkah kecil, menerapkan alternatif pemecahan masalah yang sederhana namun efektif dan dampaknya dirasakan dalam peningkatan mutu layanan pendidikan di satuan pendidikan. Kami mencari solusi taktis dan praktis untuk masalah yang dihadapi di lapangan. Bagi guru mungkin terkait dengan penggunaan alat bantu dan bahan ajar, strategi, beberapa model pembelajaran yang inovatif, sedangkan untuk kepala sekolah mungkin terkait dengan penyelenggaraan program pelatihan, lokakarya, pembiasaan, pengembangan kebijakan dan peraturan, pembuatan beberapa sarana dan prasarana, dll.

2.19.2023

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM TENTANG KEDUDUKAN ALAM SEMESTA, MANUSIA, DAN MASYARAKAT DALAM ISLAM

https://etalaserefrensi.blogspot.com/
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah SWT. Oleh karenanya, alam semesta bukan hanya langit dan bumi, tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Secara umum, alam itu bisa dibedakan kedalam dua jenis, yaitu alam syahadah dan alam ghaib. Alam syahadahadalah wujud yang konkrit dan dapat diinderakan, dimana alam syahadah tunduk kepada hukum evolusi, yang berkembang dan berubah-ubah. Sedangkan alam ghaibadalah wujud yang tidak dapat diinderakan. Masyarakat sebagai suatu kelompok yang sama identifikasinya, teratur sedemikian rupa di dalam menjalankan segala sesuatu yang diperlukan bagi hidup bersama secara harmonis. masyarakat bukan sekedar kumpulan manusia semata tanpa ikatan, akan tetapi terdapat hubungan fungsional antara satu sama lainnya. Setiap individu mempunyai kesadaran akan keberadaannya ditengah-tengah individu yang lainnya. Sistem pergaulan didasarkan kebiasaan atau lembaga kemasyarakatan yang hidup dalam masyarakat yang bersangkutan. Sejalan dengan hal ini oleh Mac Iver sesuai kutipan Harsodjo (1972)  di dalam masyarakat terdapat suatu sistem cara kerja dan prosedur dari pada otoritas dan saling bantu membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan.

B.    Rumusan masalah

1.     Bagaimana kedudukan alam semesta dalam islam?

2.     Bagaimna kedudukan manusia dalam islam?

3.     Bagaiman kedudukan masyarakat dalam islam?

2.03.2023

Tidak Ada Istilah “Nakal” Dalam Sekolah

So, frem label “nakal” terkadang menjadi kosakata mentok yang sering dipakai atau diucapakan tanpa sadar keluar dari bibir kita. Terlepas saat ini kita mendarmakan diri di dunia Pendidikan formal (sekolah) maupun ketika posisi kita sebagai pendidik dilingkup terkecil..(rumah). Sering sebutan nakal itu melayang menghantam prilaku anak-anak kita yang padahal bisa saja niat mereka ingin mencari sensasi semata.

Terlebih saat sekarang ini dengan banyaknya gelombang pengaruh yang terus menerpa perkembangan mereka (anak-anak didik). Mulai dari pengaruh tontonan, lingkungan pertemanan atau pergaulan sehari-hari bahkan dampak dari situasi yang kurang baik dilingkungan terkecil mereka.

Label nakal sering dijastis bagi anak-anak yang tidak mampu dikendalikan baik secara sikap maupun emosional. Pola yang dilakukan mereka dinilai sebagai tingkah melanggar perintah dan aturan, sebut saja sikap bolos sekolah, tidak PR, onar di kelas, suka jajan saat jam pelajaran, dan masih banyak contoh lainnya. Terkadang jam pelayanan klinik bagi guru BP melebihi jam konsultasi dokter gigi atau atau dokter jantung…(hanya ilustrasi),,,,

1.30.2023

Di Era Digital Saat Ini Membaca Punya Tantangan Tersendiri

Pasca pandemic, setiap orang dipacu dan dipicu untuk membiasakan diri dengan kondisi serba digital sehingga tidak heran banyak penyebutan bagi generasi saat ini, generasi milenial bahakan sudah memasuki generasi Z atau Alpha.

berdasarkan teori generasi (Generation Theory) yang dipopulerkan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin (2004) dalam situs (unpam.ac.id) membeberkan bahwa kategori generasi manusia dilihat dari tahun kelahirannya, ada 5 generasi yaitu:

Pertama, Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964. Kedua, Generasi X, lahir tahun 1965-1980. ketiga, Generasi Y, lahir tahun 1981-1994, yang sudah mulai disebut sebagai Generasi Millennial dan keempat, Generasi Z, lahir tahun 1995-2010, disebut sebagai iGeneration, Generasi Net, ataupun Generasi Internet). dan keliam, Generasi Alpha, lahir tahun 2011-2025.

Namun, ketidak asingan istilah generasi millennial terkadang lebih terdengar akrab dengan kondisi saat ini yang perkembangan dunia diwarnai dengan kemajuan teknologi digitalisasi. Millennials itu sendiri diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.

1.18.2023

Perlukah ??? Tinjauan Yuridis Tentang Realisasi Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di Sekolah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia. Keuangan sekolah perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan keuangan sekolah penting untuk dilakukan agar dana yang diperoleh dapat digunakan secara efektif dan efisien. Menurut H.Malayu S.P Hasibuan (2011:2) menjelaskan bahwa pengelolaan atau manajemen adalah ilmu seni dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan keuangan sekolah yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan: asas pemesihan tugas, perencanaan, pembukuan setiap transaksi, pelaporan dan pengawasan. Begitu juga Soetjipto (1992:76) menjelaskan pengelolaan keuangan meliputi: kegiatan perencanaan, penggunaan atau pemanfaatan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggungjawaban yang dialokasikan untuk menyelenggarakan sekolah dengan tujuan untuk menunjukan tertip administrasi keuangan sehingga pegurusannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diberikan untuk sekolah juga perlu dikelola dengan baik. Menurut “Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2015” Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar.

12.02.2022

PEDOMAN POKOK MENGENAI PENGERJAAN SKRIPSI

1.            PENDAHULUAN

1.1           TUJUAN

Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh untuk melaksanaann perancangan, penganalisaan, pengevaluasian dan pemecahan masalah pada bidang permesinan dan sistem-sistem terpasang untuk aplikasi kelautan , kemudian mampu mempresentasikannya dalam ujian secara oral didepan tim penguji.

1.2           MATERI POKOK

Penulisan karya ilmiah yang meliputi aspek-aspek antara lain perancangan, penganalisaan,pengevaluasian, dan pemecahan masalah pada bidang permesinan dan sistem yang terpasang untuk aplikasi kelautan.

1.3           PRASYARAT

a.     Telah menempuh 110 sks mata kuliah dan tidak memperoleh nilai E;

b.     Telah mengambil satu mata kuliah pilihan pada bidang studi yang dipilih.

c.     Pernah mengikuti test TOEFL (reguler ITS).

d.     Pernah hadir dalam seminar mahasiswa JTSP yang diselenggarakan oleh Koordinator Skripsi minimum 6 kali presentasi.

2.            PROPOSAL SKRIPSI

2.1           UMUM

Mahasiswa yang hendak mengambil mata kuliah Skripsi wajib membuat Proposal SKRIPSI, yang diajukan dipresentasikan kepada tim Dosen Penilai, untuk dinilai kelayakannya.

2.2           FORMAT SKRIPSI

a.     Proposal harus dibuat pada kertas ukuran A-4 dengan format yang telah ditentukan.

b.     Format Proposal Skripsi yang ditentukan dapat dilihat pada lampiran Format Proposal bagi Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS

2.3           PENGUMPULAN PROPOSAL

a.     Waktu pengumpulan Proposal akan diumumkan oleh Koordinator Skripsi.

b.     Tempat pengumpulan Proposal adalah di Sekretariat Jurusan T. Sistem Perkapalan FTK-ITS.

c.     Proposal yang dikumpulkan berjumlah 1 (satu) set

d.     Untuk kepentingan pada waktu presentasi, pengusul proposal diwajibkan menggandakan sebanyak 5 (lima) set proposal/sejumlah tim dosen penguji.

2.4           PRESENTASI PROPOSAL  P1

a.     Semua proposal wajib dipresentasikan untuk dinilai kelayakannya oleh Tim Dosen Penilai.

b.     Waktu dan tempat Presentasi Proposal, akan diumumkan oleh Koordinator Skripsi. Sebagai acuan, waktu Presentasi I adalah minggu 1 perkuliahan.

c.     Pada waktu Presentasi  Proposal, pengusul proposal diwajibkan memakai pakaian rapi dan berdasi, dan membawa sendiri alat-alat tulis/penunjang yang diperlukan dalam presentasi.

d.     Para anggota Tim Dosen Penilai ditentukan oleh koordinator Skripsi.

e.     Penilaian terhadap hasil Presentasi Proposal adalah wewenang penuh Tim Dosen Penilai.

f.     Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi mengacu pada poin 4 mengenai Dosen Pembimbing.

g.     Presentasi Proposal Skripsi bersifat tertutup bagi mahasiswa lainnya.

h.     Hasil penilaian kelayakan presentasi akan diumumkan kemudian, dengan kemungkinan hasil penilaian sebagai berikut :

1.     diterima tanpa perbaikan.

2.     diterima dengan perbaikan.

3.     diberi kesempatan perbaikan dan presentasi perbaikan proposal pada P1 berikutnya.

4.     ditolak dan ganti judul proposal baru.

Sedangkan beberapa catatan dari hasil penilaian presentasi proposal tersebut akan dicantumkan pada formulir berita acara sidang.

i.      Tidak ada bobot nilai untuk P1

 

2.5           PERBAIKAN PROPOSAL P1

a.     Proposal yang mendapat penilaian “diterima tanpa perbaikan” (poin 2.4.h.1) dapat langsung menghubungi Dosen Pembimbing yang ditunjuk untuk langsung konsultasi tentang pengerjaan Skripsinya.

b.     Proposal yang mendapat penilaian “diterima dengan perbaikan” (poin 2.4.h.2) wajib menghubungi Dosen Pembimbing Skripsi yang ditunjuk untuk mendiskusikan perbaikan proposalnya. Bila Dosen Pembimbing telah setuju dengan perbaikan Proposal tersebut, maka Proposal yang telah diperbaiki tersebut dikumpulkan ke Koordinator Skripsi dengan ditandatangani Dosen Pembimbing (maksimum 15 hari kerja setelah presentasi).

Setelah itu pengusul proposal dapat langsung konsultasi dengan Dosen Pembimbing tentang pengerjaan Skripsinya.

c.     Proposal yang mendapat penilaian “diberi kesempatan untuk perbaikan dan presentasi lagi pada P1 berikutnya“ (poin 2.4.h.3) harus memperbaiki proposalnya dengan berkonsultasi dengan calon Dosen Pembimbing (bila telah ditunjuk) untuk kemudian dipresentasikan lagi pada P1 periode berikutnya dengan menggunakan judul yang sama .

d.     Proposal yang mendapat penilaian “ditolak dan presentasi judul proposal baru” (poin 2.4.g.d) dapat membuat proposal dengan judul yang baru untuk kemudian dipresentasikan lagi pada P1 berikutbya.

 

2.6           PRESENTASI PROPOSAL SKRIPSI KHUSUS (P1 +)

a.     Dengan pertimbangan tertentu, kepala Jurusan Teknik Sistem Perkapalan dapat meminta Koordinator Skripsi untuk menyelenggarakan P1 +

b.     Penyelenggaraan P1 + selambatnya dilaksanakan pada minggu ke 4 semester yang bersangkutan

11.09.2022

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Islam Abhariyah Jerneng Terong Tawah Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pembelajaran 2019/2020

 BAB I

PENDAHULUAN

A.    Konteks Penelitian

Kemajuan sekolah sebagai lembaga pendidikan tempat generasi muda bangsa belajar adalah suatu keharusan yang tidak bisa ditunda tunda. Zaman yang semakin hari semakin mengkhawatirkan menuntut sekolah untuk sigap menghadapi situasi apapun, tidak boleh minder ataupun kehilangan kepercayaan dan keyakinan diri, serta harus selalu proaktif melakukan perubahan untuk adaptasi, akomudasi, dan kolaborasi dengan pihak lain dengan satu visi dan misi ke depan.[1]

Namun, untuk melakukan program besar ini ternyata tidak mudah. Dan, orang yang paling berpengaruh terhadap program besar ini adalah Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab utama eksistensi dan dinamika sekolah. Kepala Sekolahlah yang akan menggerakan mesin Sekolah, termasuk mau diarahkan ke masa Sekolah itu, tujuan apa yang hendak dicapai, strategi apa yang akan digunakan, siapa yang diajak bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita besar Sekolah, dan sistem apa yang akan dibangun untuk menggapai prestasi besar dimasa depan.[2]

Sekolah sebagai suatuintitusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Bukan hanya dijadikan sebagai tempat berkumpul antar guru atau pendidik, melainkan suatu sistem yang sangat kompleks dan dinamis.[3] Sebagai lembaga pendidikan tempat terjadinya proses pembelajaran, maka dalam mengelola organisasi memerlukan kebajikan manajemen dan kepemimpinan yang dapat memberi ruang bagi tumbuh dan berkembangnya kreatifitas dan inovasi.[4]

Dalam sebuah sekolah, kepala sekolah merupakan jabatan tertinggi di sekolah sehingga ia berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukan pada tempat paling atas.[5] Kepemimpinan menjadi penentu utama terjadinya peroses dinamisasi sekolah. Kepala sekolah merupakan orang yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola sekolah, menghimpun, memanfaatkan, dan menggerakkan seluruh  potensi sekolah secara optimal untuk mencapai tujuan.[6] Kepala sekolah merupakan montor penggerak, penentu arah kebajikan sekolah, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan.[7]