Dapat dikatakan bahwa pengertian dari metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif yang dapat digunakan dalam mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen atau treatment/perlakuan kepada variabel dependen yang dalam kondisi atau situasi terkendalikan.
A. Hasil Penelitian
Hasil analisis pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut terhadap produktivitas tanaman tomat terhadap semua parameter yang diamati. Pengamatan dilakukan pada jumlah tandanbunga, jumlah bunga pertanaman, mlah tandan buah, jumlah buah yang ditanam, jumlah tandan buah, dan bobot buah yang mewakili tingkat nutrisi tanaman.
Data hasil penelitian menggunakan SPSS versi 16.0 dianalisis secara statistik. Jika data hasil penelitian berdistribusi normal atau signifikan maka akan dilanjutkan uji Analisis Of Varians (ANOVA), jika hasil data ANOVA signifikan maka akan dilajutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) atau LSD (Least Significance Different).
1. Jumlah Tandan Bunga
Data pengamatan jumlah tandan bunga pada tomat diukur setiap satu minggu sekali. Data rata-rata nilai jumlah tandan bunga pada tanaman tomat 51 hari setelah tanam pada media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jumlah Tandan Bunga Tanaman Tomat
Ulangan |
Jumlah Tandan Bunga |
||||||
Kontrol |
Per 1 |
Per 2 |
Per 3 |
Per 4 |
Per 5 |
Per 6 |
|
1 |
2 |
4 |
2 |
4 |
4 |
3 |
4 |
2 |
1 |
3 |
1 |
3 |
3 |
4 |
3 |
3 |
1 |
2 |
3 |
4 |
3 |
4 |
2 |
4 |
2 |
3 |
1 |
3 |
4 |
3 |
3 |
Total |
6 |
12 |
7 |
14 |
14 |
14 |
12 |
Rata-rata |
1,5 |
3 |
1,75 |
4,5 |
4,5 |
4,5 |
3 |
Keterangan tabel:
1. Kontrol (Tanah 100%),
2. P1 (Tongkol jagung 40% dan tanah 60%),
3. P2 (Tongkol jagung 50% dan tanah 50%),
4. P3 (Tongkol jagung 60% dan tanah 40%),
5. P4 (Serabut kelapa 40% dan tanah 60%),
6. P5 (Serabut kelapa 50% dan tanah 50%) dan
7. P6 (Serabut kelapa 60% dan tanah 40%).
Jumlah tandan bunga pada pengamatan minggu ke-7 setelah tanam dapat dijelaskan bahwa media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap tanaman tomat dapat mempengaruhi jumlah tandan bunga tanaman tomat pada perlakuan dengan komposisi media tanam tertinggi pada perlakuan P3, P4 dan P5 dengan rata-rata 4.5 dengan kompisisi tongkol jagung 60% dan serabut kelapa 40% dan 50%. Pada pemberian media tanam yang terendah pada perlakuan PO dengan rata-rata yaitu 1.5 dengan komposisi tanah 100%.
Rata-rata jumlah tandan bunga dapat dilihat nilai tertinggi pada perlakuan P3, P4 dan P5 dengan komposisi 60% biocar tongkol jagung dan 40%, 50% serabut kelapa dan jumlah tandan bunga terendah dengan rata-rata 1.5 pada perlakuan PO. Setelah data berdistribusi normal dan homogen. Maka data hasil pengamatan terhadap jumlah tandan bunga kemudian di analisis dengan anova. Hasil analisis ANOVA ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 ANOVA. hasil analisis Jumlah Tandan Bunga
No. |
ANOVA |
|||||
1. |
Jumlah Tandan Bunga |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
2. |
Between Groups |
79.500 |
6 |
13.250 |
2.496 |
.056 |
3. |
Within Groups |
111.500 |
21 |
5.310 |
|
|
|
Total |
191.000 |
27 |
|
|
|
Keterangan: Berpengaruh atau Berbeda Nyata
Hasil analisis anova pada jumlah tandan bunga dapat disimpulkan bahwa diperoleh p-value ≤ 0,05 yaitu nilai probalitas (P) = 0.056 sehingga dinyatakan siginfikan (berbeda nyata) jumlah tandan bunga tanaman tomat sehingga hipotesis Ha diterima maka terdapat perbedaan pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan tekhnik vertikultur. Oleh karena itu, menerus menguji BNT lebih lanjut.
Tabel 4.3 BNT Tabel Uji Jumlah Tandan Bunga
No. |
Uji BNT 5% |
|
1. |
SD |
1.629 |
2. |
BNT Tabel 5%/,21 |
2.08 |
3. |
BNT |
3.389 |
No. |
Perlakuan |
Rata-rata |
Simbol |
1. |
PO |
1,5 |
a |
2. |
P1 |
3 |
a |
3. |
P2 |
1,75 |
a |
4. |
P3 |
4,5 |
a |
5. |
P4 |
4,5 |
a |
6. |
P5 |
4,5 |
b |
7. |
P6 |
3 |
a |
Keterangan: data tabel diatas menunjukan bahwa symbol Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan sebesar pada taraf 0,05%.
Hasil analisis uji BNT dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengolahan dengan huruf yang sama artinya tidak ada perbedaan yang nyata, nilai tertinggi adalah pengolahan P5, disusul dengan huruf b dengan nilai rata-rata 4,5 dan komposisi 50%. Sebuah media untuk menanam sabut kelapa. Serat kelapa 50% ini sangat cocok sebagai media tanam.
2. Jumlah Bunga Pertanaman
Data pengamatan jumlah bunga pertanaman pada tanaman tomat diukur pada minggu ketujuh atau 51 hari setelah tanam, pengukuran dilakukan setiap satu minggu sekali pada setiap bolibag. Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tongkol jagung dan sabut kelapa dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4 Jumlah Bunga Pertanaman Tanaman Tomat
Ulangan |
Jumlah Bunga Pertanaman |
||||||
Kontrol |
P1 |
P2 |
P3 |
P4 |
P5 |
P6 |
|
1 |
4 |
7 |
4 |
7 |
7 |
6 |
5 |
2 |
3 |
6 |
3 |
6 |
6 |
7 |
8 |
3 |
4 |
4 |
7 |
7 |
5 |
8 |
8 |
4 |
5 |
6 |
3 |
7 |
6 |
6 |
7 |
Total |
16 |
23 |
17 |
27 |
24 |
27 |
28 |
Rata-rata |
4 |
5,75 |
4,25 |
6,75 |
6 |
6,75 |
7 |
Keterangan tabel:
1. Kontrol (Tanah 100%),
2. P1 (Tongkol jagung 40% dan tanah 60%),
3. P2 (Tongkol jagung 50% dan tanah 50%),
4. P3 (Tongkol jagung 60% dan tanah 40%),
5. P4 (Serabut kelapa 40% dan tanah 60%),
6. P5 (Serabut kelapa 50% dan tanah 50%) dan
7. P6 (Serabut kelapa 60% dan tanah 40%).
Jumlah bunga pertanaman dapat dijelaskan bahwa media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap tanaman tomat dapat mempengaruhi jumlah bunga pertanaman pada perlakuan dengan media tanam tertinggi pada perlakuan P6 dengan rata-rata 7 dengan kompisisi serabut kelapa 60%. Pada pemberian media tanam yang terendah pada perlakuan PO dengan rata-rata yaitu 4 dengan komposisi tanah 100%.
Rata-rata jumlah bunga pertanaman dapat dilihat nilai tertinggi pada komposisi 60% serabut kelapa pada perlakuan P6, setelah uji statistika data berdistribusi normal dan homogen. Data hasil pengamatan terhadap jumlah bunga pertanaman kemudian dianalisis dengan hasil anova. Hasil analisis ANOVA di bawah pada Tabel 4.5. Lihat.
Tabel 4.5 Hasil Anova Jumlah Bunga Pertanaman
No. |
ANOVA |
|||||
1. |
Jumlah Bunga Pertanaman |
Jumlah kuadrat |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
2. |
Antr kelompok |
170.929 |
6 |
28.488 |
2.025 |
.107 |
3. |
Within Groups |
295.500 |
21 |
14.071 |
|
|
|
Total |
466.429 |
27 |
|
|
|
Keterangan: Berbeda Nyata atau Berpengaruh
Hasil analisis anova jumlah bunga pertanaman dapat disimpulkan bahwa diperoleh p-value ≤ 0.05 yaitu nilai probalitas (P) = 0.107 sehingga dinyatakan siginfikan (berbeda nyata) jumlah bunga pertanaman tanaman tomat maka hipotesis Ha diterima sehingga terdapat perbedaan pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan tekhnik vertikultur. Oleh karena itu, terus dengan menguji lanjut BNT.
Tabel 4.6 Uji BNT Jumlah Bunga Pertanaman
No. |
Uji BNT 5% |
|
1. |
Sd |
2.65 |
2. |
T Tabel 5%,21 |
2.08 |
3. |
BNT |
5.52 |
No. |
Perlakuan |
Rata-rata |
simbol |
1. |
PO |
4 |
a |
2. |
P1 |
5,75 |
a |
3. |
P2 |
4,25 |
a |
4. |
P3 |
6,75 |
a |
5. |
P4 |
6 |
a |
6. |
P5 |
6.75 |
a |
7. |
P6 |
7 |
b |
Keterangan: data tabel diatas menunjukan bahwa symbol Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan sebesar pada taraf 0,05%.
Hasil analisis uji BNT dapat dilihat pada Lampiran 2. Perlakuan dengan huruf yang sama tidak berarti perbedaan yang nyata, nilai tertinggi terdapat pada perlakuan P6. dimana diikuti oleh simbol b, Perlakuan P5 nilai rata-rata yaitu 7 dengan komposisi media tanamn serabut kelapa 60%, maka hal ini P6 serabut kelapa 60% sangat baik digunakan pada media tanam.
3. Jumlah Tandan Buah
Data penelitian jumlah tandan buah pada tanaman tomat diukur setiap seminggu sekali. Data rata-rata nilai jumlah tandan buah pada tanaman tomat setelah tanam pada media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa Dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Jumlah tandan buah dari tanaman tomat
Ulangan |
Tandan Buah |
||||||
Kontrol |
Per 1 |
Per 2 |
Per 3 |
Per 4 |
Per 5 |
Per 6 |
|
1 |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
2 |
3 |
2 |
1 |
2 |
1 |
1 |
1 |
3 |
3 |
3 |
1 |
1 |
1 |
2 |
2 |
4 |
1 |
4 |
1 |
3 |
1 |
1 |
1 |
3 |
1 |
Total |
5 |
8 |
5 |
5 |
5 |
12 |
8 |
Rata-rata |
1,25 |
2 |
1,25 |
1,25 |
1,25 |
3 |
2 |
Keterangan tabel:
1. Kontrol (Tanah 100%),
2. P1 (Tongkol jagung 40% dan tanah 60%),
3. P2 (Tongkol jagung 50% dan tanah 50%),
4. P3 (Tongkol jagung 60% dan tanah 40%),
5. P4 (Serabut kelapa 40% dan tanah 60%),
6. P5 (Serabut kelapa 50% dan tanah 50%) dan
7. P6 (Serabut kelapa 60% dan tanah 40%).
Jumlah tandan buah pertanaman dapat dijelaskan bahwa media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap tanaman tomat dapat mempengaruhi jumlah tandan buah pertanaman pada perlakuan dengan media tanam tertinggi pada komposisi serabut kelapa 50% terletak pada perlakuan P5 dengan rata-rata 3. Pada pemberian media tanam yang terendah pada perlakuan PO, P2, P3 dan P4 dengan rata-rata yaitu 1.25 dengan komposisi tanah 100%, tongkol jagung 50%, 60% dan serabut kelapa 40%.
Rata-rata jumlah tandan buah yang ditanam dapat dilihat nilai tertinggi pada perlakuan P5 dengan komposisi 50% serabut kelapa dan nilai terendan pada perlakuan P0, P2, P3 dan P4. Maka data berdistribusi normal dan homogen setelah melakukan uji statistika. Data hasil pengamatan terhadap jumlah tandan buah kemudian dianalisis dengan hasil anova. Hasil analisis ANOVA ditunjukkan pada Tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Hasil Uji Anova Jumlah Tandan Buah
No. |
ANOVA |
|||||
1. |
Jumlah Tandan Buah |
Jumlah kuadrat |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
2. |
Between Groups |
31.714 |
6 |
5.286 |
4.111 |
.007 |
3. |
Within Groups |
27.000 |
21 |
1.286 |
|
|
|
jumlah |
58.714 |
27 |
|
|
|
Keterangan: data tabel diatas menunjukan bahwa Tidak ada perbedaan besar pada tingkat 5%.
Peroleh hasil analisis uji anova jumlah tandan buah dapat disimpulkan bahwa diperoleh p-value ≥ 0.05 yaitu nilai probalitas = 0.007 sehingga dinyatakan tidak siginfikan (tidak berbeda nyata) jumlah tandan buah pertanaman tanaman tomat maka hipotesis Ho diterima sehingga tidak terdapat perbedaan pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan tekhnik vertikultur.
4. Jumlah Buah Pertandan
Data penelitian pada jumlah buah pertandan dilakukan pengukuran setiap bolibag selama seminggu sekali dengan media tanam yang berupa biocar tongkol jangung dan serabut kelapa terhadap buah pertandan tanaman tomat pada data tabel 4.9 dibawah
Tabel 4.9 Jumlah Buah Pertandan Tanaman Tomat
Ulangan |
Jumlah Buah Pertandan |
||||||
Kontrol |
P1 |
P2 |
P3 |
P4 |
P5 |
P6 |
|
1 |
1 |
3 |
1 |
1 |
3 |
3 |
3 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
3 |
3 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
3 |
0 |
4 |
1 |
2 |
1 |
1 |
2 |
4 |
2 |
Total |
6 |
9 |
6 |
6 |
9 |
12 |
8 |
Rata-rata |
1,5 |
2,25 |
1,5 |
1,5 |
2,25 |
3 |
2 |
Keterangan tabel:
1. Kontrol (Tanah 100%),
2. P1 (Tongkol jagung 40% dan tanah 60%),
3. P2 (Tongkol jagung 50% dan tanah 50%),
4. P3 (Tongkol jagung 60% dan tanah 40%),
5. P4 (Serabut kelapa 40% dan tanah 60%),
6. P5 (Serabut kelapa 50% dan tanah 50%) dan
7. P6 (Serabut kelapa 60% dan tanah 40%).
Jumlah buah pertandan dapat dijelaskan bahwa media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap tanaman tomat dapat mempengaruhi jumlah buah pertandan pada perlakuan dengan media tanam tertinggi pada komposisi serabut kelapa 50% terletak pada perlakuan P5 dengan rata-rata 3. Pada pemberian media tanam yang terendah pada perlakuan PO, P2 dan P3 dengan rata-rata yaitu 1.5 dengan komposisi tanah 100% dan tongkol jagung 50% dan 60%.
Rata-rata jumlah buah pertandan tanaman dapat dilihat nilai tertinggi pada perlakuan P5 dengan komposisi 50% serabut kelapa. Pada pemberian komposisi serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat sebanyak 50% memiliki jumlah yang baik dibaningkan pemberian komposisi perlakuan yang lain. Data hasil pengamatan terhadap jumlah buah pertandan kemudian dianalisis dengan hasil uji anova. Hasil analisis uji ANOVA ditunjukkan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Anova Jumlah Buah Pertandan
No. |
ANOVA |
|||||
1. |
Jumlah Buah Pertandan |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
2. |
Between Groups |
39.357 |
6 |
6.560 |
3.380 |
.017 |
3. |
Within Groups |
40.750 |
21 |
1.940 |
|
|
|
Total |
80.107 |
27 |
|
|
|
Keterangan: data tabel diatas menunjukan bahwa simbol menjukan berbeda sangat nyata pada taraf 5%.
Hasil analisis uji anova jumlah buah pertandan dapat disimpulkan bahwa diperoleh p-value ≥0.05 yaitu nilai probalitas = 0.017 sehingga dinyatakan tidak siginfikan (tidak berbeda nyata) jumlah buah pertandan tanaman tomatmaka hipotesis Ho diterima sehingga tidak terdapat perbedaan pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan tekhnik vertikultur.
5. Jumlah Buah Pertanaman
Data penelitian pada jumlah buah pertanaman dilakukan pengukuran setiap bolibag selama seminggu sekali selama empat minggu dengan media tanam yang berupa biocar tongkol jangung dan serabut kelapa terhadap jumlahbuah pertanaman tanaman tomat pada data tabel 4.11 dibawah.
Tabel 4.11 Jumlah Buah Pertanaman Tanaman Tomat
Ulangan |
Jumlah Buah Pertanaman |
||||||
Kontrol |
Per1 |
Per2 |
Per3 |
Per4 |
Per5 |
Per6 |
|
1 |
4 |
3 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
2 |
3 |
3 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
3 |
4 |
4 |
3 |
5 |
5 |
3 |
5 |
4 |
3 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
Total |
14 |
14 |
17 |
18 |
17 |
17 |
17 |
Rata-rata |
3.5 |
3.5 |
4.25 |
4.5 |
4.25 |
4,25 |
4.25 |
Keterangan tabel:
1. Kontrol (Tanah 100%),
2. P1 (Tongkol jagung 40% dan tanah 60%),
3. P2 (Tongkol jagung 50% dan tanah 50%),
4. P3 (Tongkol jagung 60% dan tanah 40%),
5. P4 (Serabut kelapa 40% dan tanah 60%),
6. P5 (Serabut kelapa 50% dan tanah 50%) dan
7. P6 (Serabut kelapa 60% dan tanah 40%).
Jumlah buah pertanaman dapat dijelaskan bahwa media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap tanaman tomat dapat mempengaruhi jumlah buah pertanaman pada perlakuan P3 dengan media tanam tertinggi pada komposisi tongkol jagung 60% dengan rata-rata 4.5. Pada pemberian media tanam yang terendah pada perlakuan PO dan P1 dengan rata-rata yaitu 3.5 dengan komposisi tanah 100% dan tongkol jagung 40%.
Rata-rata jumlah buah pertanaman dapat dilihat nilai tertinggi pada perlakuan P3 dengan komposisi 60% tongkol jagung memiliki jumlah yang baik dibandingkan pemberian komposisi perlakuan yang lain. Data hasil pengamatan terhadap jumlah buah pertanaman kemudian dianalisis dengan hasil uji anova. Hasil analisis uji ANOVA ditunjukkan pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Uji Anova Jumlah Buah Pertananaman
No. |
ANOVA |
|||||
1. |
Jumlah Buah Pertanaman |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
2. |
Between Groups |
26.214 |
6 |
4.369 |
2.497 |
.056 |
3. |
Within Groups |
36.750 |
21 |
1.750 |
|
|
|
Total |
62.964 |
27 |
|
|
|
Keterangan: data tabel diatas menunjukan bahwa simbol Pada taraf 5% menunjukkan , berbeda nyata.
Hasil analisis uji ANOVA jumlah buah pertanaman dapat disimpulkan bahwa diperoleh p-value ≤ 0.05 yaitu nilai probalitas = 0.056 sehingga dinyatakan siginfikan (tidak berbeda nyata) jumlah buah pertanaman tanaman tomat maka hipotesis Ha diterima sehingga terdapat perbedaan pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan tekhnik vertikultur dan hipotesis Ho ditolak. Oleh karena itu, terus menguji BNT lebih lanjut.
Tabel 4.13 Uji BNT Jumlah Buah Pertanaman
No. |
BNT 5% |
|
1. |
SD |
0.935414 |
2. |
T tabel 5%, 2 |
2.08 |
3. |
BNT |
1.945662 |
No. |
Perlakuan |
Rata-rata |
Simbol |
1. |
PO |
3,5 |
a |
2. |
P1 |
3,5 |
a |
3. |
P2 |
4,25 |
a |
4. |
P3 |
4,5 |
b |
5. |
P4 |
4,25 |
a |
6. |
P5 |
4,25 |
a |
7. |
P6 |
4,25 |
a |
Keterangan: data tabel diatas menunjukan bahwa symbol Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan sebesar pada taraf 0,05%.
BNT pada pengolahan Lampiran 5 diikuti huruf yang sama maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan dan nilai tertinggi adalah rata-rata perlakuan P3 dimana diikuti oleh simbol b. Dapat disimpulkan bahwa huruf yang diikuti huruf b lebih baik dari perlakuan yang lainnya maka hal ini P3 biocar tongkol jagung 60% sangat baik digunakan pada media tanam.
6. Jumlah Berat Buah
Data penelitian berat buah ditimbang perpelakuan dengan pengukuran dilakukan selama 2 kali panen. Pada data tabel 4.14 dapat dilihat dibawah.
Tabel 4.14 Jumlah Berat Buah Tanaman Tomat
Ulangan |
Jumlah Berat Buah/kg |
||||||
Perlakuan |
|||||||
Kontrol |
P1 |
P2 |
P3 |
P4 |
P5 |
P6 |
|
1 |
90 |
280 |
260 |
140 |
170 |
450 |
160 |
2 |
140 |
180 |
140 |
220 |
190 |
420 |
140 |
3 |
120 |
290 |
130 |
110 |
260 |
570 |
150 |
4 |
50 |
320 |
260 |
50 |
340 |
590 |
90 |
Total |
400 |
1070 |
790 |
520 |
960 |
2030 |
540 |
Rata-rata |
100 |
267,5 |
197,5 |
130 |
240 |
570.5 |
135 |
Keterangan tabel:
1. Kontrol (Tanah 100%),
2. P1 (Tongkol jagung 40% dan tanah 60%),
3. P2 (Tongkol jagung 50% dan tanah 50%),
4. P3 (Tongkol jagung 60% dan tanah 40%),
5. P4 (Serabut kelapa 40% dan tanah 60%),
6. P5 (Serabut kelapa 50% dan tanah 50%) dan
7. P6 (Serabut kelapa 60% dan tanah 40%).
Jumlah berat buah dapat dijelaskan bahwa media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap tanaman tomat dapat mempengaruhi jumlah berat buah pada perlakuan dengan media tanam tertinggi pada komposisi serabut kelapa 50% terletak pada perlakuan P5 dengan rata-rata 579,5. Pada pemberian media tanam yang terendah pada perlakuan PO dengan rata-rata yaitu 100 dengan komposisi tanah 100%.
Rata-rata berat buah total dapat diperoleh dari nilai tertinggi pada perlakuan P5 dengan komposisi serabut kelapa 50%. Pada pemberian komposisi tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap jumlah berat buah tanaman tomat sebanyak 570.5 nilai rata-rata memiliki jumlah yang baik dibandingkan pemberian komposisi perlakuan yang lain. Data hasil pengamatan terhadap jumlah berat buah kemudian dianalisis dengan hasil uji anova. Hasil analisis uji ANOVA ditunjukkan pada Tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4.15 Hasil Uji ANOVA Berat Total Tanaman Tanaman
No. |
ANOVA |
|||||
1. |
Jumlah Berat Buah/kg |
Jumlah kuaderat |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
2. |
perkelompok |
461371.429 |
6 |
76895.238 |
18.2 |
.000 |
3. |
Within Groups |
88725.000 |
21 |
4225.000 |
|
|
|
Total |
550096.429 |
27 |
|
|
|
Keterangan: data tabel diatas menunjukan bahwa simbol Tidak ada perbedaan yang signifikan terlihat pada tingkat 5%.
Dari hasil analisis uji ANOVA terhadap berat total buah diperoleh p-value 0,05 atau probabilitas = 0.00 sehingga dinyatakan tidak siginfikan (tidak berbeda nyata) jumlah berat buah tanaman tomat maka hipotesis Ho diterima sehingga tidak terdapat perbedaan pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan tekhnik vertikultur dan hipotesis Ha ditolak.
B. Pembahasan
Penelitian ini telah dilaksanakan pada hari selasa, 02 Maret sampai 25 Mei 2021 di desa Mamben Daya, Kec Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan judul Pengaruh Media Tanam Biocar Tongkol Jagung dan Serabut Kelapa Terhadap Produktivitas Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Dengan Tehnik Vertikultur.
Pengamatan media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat, penelitian dilakukan setelah menunggu masa vegetatif tanaman tomat dan setelah terlihat akan kemuculan bunga maka masa akan memasuki fase generatif tanaman lebih dominan pada minggu ke-7. Parameter tanaman yang dilakukan peneliti yaitu jumlah tandan bunga, jumlah bunga pertanaman, jumlah buah pertanaman, jumlah tandan buah, jumlah buah pertandan dan jumlah berat buah sebagai berikut:
1. Hasil Jumlah Tandan Bunga Tanaman Tomat
Berdasarkan pembahasan peneliti dalam mendapatkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 4.1 dilakukan bahwa penelitian jumlah tandan bunga yang baik digunakan pada perlakuan P3, P4 dan P5 memberikan hasil nilai rata-rata tertinggi dari parameter jumlah tandan bunga yaitu 4.5 karena terdapat faktor yang mempengaruhinya seperti media tanam yang digunkan biocar tongkol jagung 60% dan serabut kelapa 40% dan 50% dan cahaya matahari yang langsung mengenai tanaman dan pada nilai rata-rata perlakuan yang terendah yaitu pada perlakuan kontrol dari nilai rata-rata 1.5 karena pada perlakuan kontrol ini hanya terdapat media tanah saja dan mendapatkan cahaya matahari secara langsung. Berdasarkan tabel 4.2 hasil analisis uji anova menunjukan bahwa Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa berpengaruh terhadap jumlah tandan bunga tanaman tomat. Hal ini dikarenakan pemberian biocar tongkol jagung 60% dan serabut kelapa 40% dan 50% terdapat interaksi antara tanaman tomat dengan media tanam yang digunakan karena unsur hara sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan dimana serabut kelapa Mengandung unsur hara mikro dan makro, kandungan unsur hara sabut kelapa adalah air 53,83%, N 0,28%, P 0,1 ppm, K 6,726 ppm, Ca 140 ppm, dan Mg 170 ppm. Serabut kelapa digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, menambah ketersediaan unsur hara dan meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air selama masa generatif tanaman. Hasil komposisi media tanam serabut kelapa yang lebih tinggi semakin banyak penggunaan serabut kelapa maka semakin buruk hasil yang di dapat terhadap tandan bunga dan semakin sedikit penggunaan sabut kelapa maka semakin tidak optimal hasil yang di dapat. Ini karena sabut kelapa mengandung tanin yang memperlambat pertumbuhan anin merupakan bahan aktif metabolit sekunder, memiliki banyak sifat, memainkan peran biologis yang kompleks, dan dikenal sebagai antioksidan biologis. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suci Kurnia Wati dengan judul “Potensi pengguanan serbuk bonggol jagung dan serbuk serabut kelapa sebagai media tanam untuk produktivitas jamur tiram putih (pleurotus ostreatus)” yang menyatakan bahwa penggunaan media tanam yang terbaik pada media tanam dengan substrat 50% serabut kelapa. Sehingga penggunan media tanam serabut kelapa 50% sangat baik digunakan pada jumlah tandan bunga.
2. Hasil Jumlah Bunga Pertanaman Tanaman Tomat
Berdasarkan hasil peneliti yang terdapat pada tabel 4.4 bahwa jumlah bunga pertanaman yang baik digunakan pada perlakuan P6 dengan komposisi biocar serabut kelapa 60% dengan memberikan nilai rata-rata tertinggi dari jumlah bunga pertanaman yaitu dengan rata-rata 7 karena pada biocar tongkol jagung mampu meningkatkan sequastrasi C dalam tanah dan sebagai pembenah tanah. Dan pada perlakuan terendah dengan nilai rata-rata yaitu 4 terdapat pada perlakuan kontrol karena media tanam tanah tidak bisa membenah tanah dan tidak bisa mengikat nutrisi dalam tanah. Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis uji anova yang menunjukan bahwa Ha diterima maka dapat dinyatakan media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa berpengaruh terhadap jumlah bunga pertanaman. Karena pada jumlah bunga pertanaman yang berbeda-beda terdapat faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, ketersediaan unsur hara, cahaya matahari dan tanah. Hal ini serabut kelapa mampu untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara dan tanah mampu menampung ketersediaan air bagi bunga pertanaman karena pada saat penelitian tanaman yang diteliti tidak tidak semuanya terkena sinar matahari sehingga pada saat penelitian banyak bunga pertanaman mengalami kekuningan, kering dan rontok dari tandan bunga hal ini mempengaruhi pada saat penelitian. Hal ini sesuai dengan penelitian Yuniar Risky Suryani dengan Judul Pertumbuhan dan produksi tomat (Lycopersicum esculentum) terkait bunga tanaman tomat menurut jenis pupuk organik dan dosis mulsa sekam padi, terhadap bunga tanaman tomat dengan interaksi antara biocar koklea jagung dan sabut kelapa Berbeda nyata dengan pembungaan tanaman dalam kaitannya dengan daya pembeda dalam transisi dari tumbuhan ke tahap reproduksi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
3. Hasil Jumlah Tandan Buah Tanaman Tomat
Berdasarkan tabel 4.7 hasil penelitian yang dilakukan bahwa tandan buah tanaman tomat menunjukan perlakuan yang terbaik pada perlakuan P5 dengan komposisi 50% serabut kelapa memberikan hasil tertinggi dengan rata-rata yaitu 3 dan terendah pada perlakuan kontrol, P2. P3 dan P4 dari jumlah tandan buah karena terdapat faktor yang mempengaruhinya salah satunya curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan tandan buah rontok dan kekurangan kalium pada setiap tanaman. Berdasarkan tabel 4.8 hasil analisis uji anova jumlah tandan buah yang menunjukan bahwa Ho diterima maka dapat dinyatakan media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa tidak berpengaruh terhadap jumlah tandan buah tanaman. Karena banyaknya tandan buah pada tanaman tomat dipengaruhi ketersediaan unsur hara kalium dan fosfor dan kalium bagi tanaman dimana unsur peransang pembentukkan bunga, buah dan biji yaitu unsur fosfor. Buah merupakan organ tumbuhan berbunga, dan hasil penyerbukan adalah bakal buah (ovarium) berkembang lebih lanjut. Penyerbukan adalah ketika serbuk sari jatuh pada putik dan dibuahi, hal ini yang menyebabkan bakal buah berbubah menjadi buah. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimas Ramahdan Dengan judul Paraserianthes Falcataria dan Merbau Darat (Intsa Palembanica) sebagai media Sengon laut yang menyatakan bahwa pengguanaan media tanam serabut kelapa 50% dengan media tanam terbaik, hal ini dikarenakan serabut kelapa mengandung nitrogen 0,28% dan kalium 140 ppm lebih banyak dibutuhkan oleh tanaman.
4. Hasil Jumlah Buah Pertandan Tanaman Tomat
Berdasarkan tabel 4.9 hasil penelitian yang dilakukan bahwa buah pertandan perlakuan yang terbaik pada perlakuan P5 memberikan hasil nilai rata-rata tertinggi dari jumlah buah pertandan tanaman yaitu rata-rata 3 karena serabut kelapa mampu menampung air, unsure hara yang terdapat di dalam tanah dan cahaya matahari yang mempengaruhi produktivitas tanaman dan curah hujan, angin. Perlakuan terendah pada perlakaun kontrol, P2 dan P3 memberikan nilai rata-rata terendah yaitu 1.5 karena curah hujan dan angin yang mengakibatkan buah berjatuhan. Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis anova jumlah buah pertandan menunjukan bahwa Ho diterima maka dapat dinyatakan tidak berpengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap jumlah buah pertanaman. Pada pemberian komposisi serabut kelapa terhadap produktivitas tanaman tomat sebanyak 50% memiliki jumlah yang baik karena kandungan hara makro dan mikro terutama kalium pada tanaman tomat telah memenuhi unsur hara. Hal ini sesuai dengan penelitian Ratna Indrawati dengan judul Pengaruh Komposisi Media dan Kadar Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil tanaman tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) menunjukkan bahwa rendemen bobot buah pada media arang serbuk sabut kelapa sebanding dengan bobot buah rendemen pada media arang sekam.
5. Hasil Jumlah Buah Pertanaman Tanaman Tomat
Berdasarkan tabel 4. 11 hasil penelitian yang dilakukan bahwa pada buah pertanaman perlakuan yang terbaik yaitu P3 dengan komposisi biocar tongkol jagung 60% memberikan hasil nilai rata-rata tertinggi dari jumlah buah pertanaman yaitu rata-rata 4.5 karena terdapat faktor yang mempengaruhi terutama biocar tongkol jagung mampu mengikat unsure hara, cahaya matahari, suhu dan habitat dan berdasarkan perlakuan yang terendah pada perlakaun kontrol dan P1 memberikan hasil nilai rata-rata terendah yaitu 3.5 karena komposisi biocar tongkol yang kurang dapat mempengaruhi pembenahan tanah. Berdasarkan tabel 4. 12 hasil analisis uji anova jumlah buah pertanaman yang menunjukan bahwa Ha diterima sehingga terdapat pengaruh media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa terhadap jumlah buah pertanaman tanaman tomat. Hal ini dikarenakan jumlah buah pertanaman sudah mampu memenuhi ketersediaan unsur hara dan kalium bagi tanaman dan jumlah berat buah hal ini sesuai dengan penelitian Ratna Indrawati dengan judul Pengaruh Komposisi Media dan Kadar Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Arang Serbuk Sabut Kelapa dikatakan dapat membantu pertumbuhan dan bobot buah. Ini setara dengan kemampuan arang sekam.
6. Hasil Jumlah Berat Buah Tanaman Tomat
Berdasarkan tabel 4.14 hasil penelitian yang dilakukan bahwa jumlah berat buah yang terbaik pada perlakuan P5 dengan media tanam serabut kelapa dengan komposisi 50% memberikan hasil nilai rata-rata tertinggi dari jumlah berat buah yaitu 570.5 kg karena media tanam serabut kelapa mampu mengikat unsur hara dari tanah dan perlakuan terendah pada perlakuan kontrol memberikan hasil nilai rata-rata yaitu 100 kg karena media tanam hanya tanah 100% saja. Berdasarkan Tabel 4.15, analisis uji ANOVA terhadap bobot total tanaman tomat dengan membuang Ho menunjukkan bahwa media tanam tongkol jagung dan sabut kelapa tidak berpengaruh terhadap bobot buah total. Buah terdapat pada struktur bunga karena merupakan hasil penyerbukan antara putik dan benang sari yang terdapat pada bunga. Buah tomat pada penelitian ini ada yang mengalami pembusukan terdapat pada ujung buah tomat dikarenakan tanaman tidak mampu menyerap kalsium yang cukup untuk mencapai buah sehingga buah mengalami busuk dan jarak pada tanaman yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat itu sendiri.
Dimana penggunaan jarak pada tanaman dapat memberikan implikasi terhadap hasil persatuan luas tetapi juga terhadap rata-rata ukuran buah yang akan dihasilkan yang menentukan nilai tumbuhan. Pengaturan jarak tanaman dimana memberikan ruang lingkup hidup yang sama/merata bagi setiap tanaman. Sehingga pengaturan jarak tanaman dapat diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur sehigga mudah dalam pengelolaan pada tanaman. Vertikultur adalah Penanamannya dilakukan secara bertahap dengan menggunakan teknologi budidaya tanaman vertikal. Teknik ini tidak membutuhkan lahan tanam yang luas dan bisa dilakukan di rumah tanpa taman. Penggunaan budaya vertikal dalam penelitian tanaman tomat pengaturan jarak yang terlalu dengkat dengan media tanam yang lain sehingga mengakibatkan hasil tanaman yang kurang optimal sehingga cahaya matahari tidak bisa secara optimal masuk ke bagian batang tanaman.
Faktor – faktor yang mempengaruhi peroduktivitas tumbuhan tanaman tomat yaitu ada dua faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal penelitian ini adalah hormone, gen, dan enzim. Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah tanah, pengaruh air bagi tanaman, sinar matahari, suhu, curah hujan dan angin.
Pada Penelitian ini terdapat penyakit pada tanaman tomat yaitu
a. Layu Akar
Penyakit layu akar dimana penyakit yang menginfeksi akar dapat menyebabkan dan mengaggu proses pengambilan air dan hara. Sehingga akan mengakibatkan tanaman perlahan mati. Layu akar ini terdapat pada perlakuan 1 dengan komposisi tanah 100% dan perlakuan 6 dengan komposisi serabut kelapa 60% .
b. Layu Pembuluh atau batang tanaman
Penyakit yang menginfeksi batang dapat menganggu proses translokasi air. Ciri-cirinya batang akan berwarna coklat jika lama akan mengakibatkan daun layu karena kurangnya air ke jaringan atas tanaman. Layu batang tanaman tomat terdapat pada perlakuan 4 dan perlakuan 5 dengan komposisi serabut kelapa 40% dan 50%.
c. Layu Daun
Penyakit yang menginfeksi daun dapat menganggu proses Fotosintesis pada tanaman dan daun juga terserang hama kutu kebul dimana daun akan berubah bentuk seperti berwarna kuning sekitar daun yang terserang jika lama terserang penyakit ini tanaman akan mati. Layu daun terdapat pada perlakuan 1 dengan 100% tanah dan perlakuan 6 dengan media tanam 60% serabut kelapa.
d. Busuk Buah
Penyakit yang menginfeksi buah dapat menganggu proses reproduksi tanaman. Buah yang terserang akan berwarna coklat dan berair sehingga buah tidak bisa lagi berreproduksi. Busuk buah terdapat pada perlakuan 3 dengan komposisi 60% biocar tongkol jagung.
e. Hawar Pucuk
Penyakit yang menginfeksi benih atau biji dapat menganggu fungsi penyimpanan atau reproduksi. ciri-cirinya pucuk bunga akan berwarna kuning dan layu sehingga pucuk bunga akan berwarna coklat dan mati. Hawar pucuk terdapat pada semua perlakuan dikarenakan curah hujan. Sinar matahari yang tidak langsung terkena pada tanaman dan angin.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data serta pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penggunaan media tanam biocar tongkol jagung dan serabut kelapa dengan teknik vertikultur pada tanaman tomat berpengaruh terhadap jumlah tandan bunga, jumlah bunga pertanaman, dan jumlah buah tomat pertanaman, sedangkan penggunaan media tanam biochar tongkol jagung dan serabut kelapa dengan teknik vertikultur pada tanaman tidak berpengaruh terhadap jumlah tandan buah, jumlah buah pertandan, dan jumlah berat buah tomat. Perlakuan media tanam biochar tongkol jagung 60% dan serabut kelapa 50% cendrung memiliki nilai tertinggi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka diajukan saran-saran sebagai berikut:
Kepada petani dan masyarakat dapat memanfaatkan limbah seperti biocar tongkol jagung dan serabut kelapa sangat baik diterapkan dalam bidang bercocok tanam dan pertanian. Kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian yang lebih luas lagi dari penelitian sebelumnya.
No comments:
Post a Comment