2.09.2022

Contoh Penyajian Motodologi Penelitian Eksperimen Pendidikan Biologi

 

Mahasiswa yang kuliah di bidang Pendidikan tidak hanya terpaku pada konsep penelitian PTK atau model Deskripsi. Namun, Penelitian bersifat eksperimental atau eksperimen juga sangat memungkinkan untuk dilakukan artinya menggunakan pengamatan yang sifatnya eksperimen atau percobaan. Entah eksperimennya di ruang tertutup seperti LAB atau terbuka berupa media di alam terbuka. Misalkan contoh penelitianeksperimen di penelitian Pendidikan yakni mahasiswa jurusan Pendidikan dan tidak jarang mahasiswa yang menggunakan metode eksperimen tersebut, terlepas ia dari jurusan biologi, matematika, kimia atau fisika murni. Namun, penelitian eksperimen juga dapat diangkat atau adopsi..(hee..kayak anak saja…pakai angkat dan adopsi)…ups…maaf…biar tidak terkesan tegang, formal….oleh mereka mahasiswa dari jurusan pedididikan yang lagi skripsi, tugas akhir atau pelaporan mata kuliah, semisal mahasiswa PGSD, IKIP dan jenis perkuliahan lainnya, ya..mungkin jurusan Pendidikan biologi, Pendidikan matematika, Pendidikan fisika, Pendidikan Kimia, atau Pendidikan non eksakta…ya,,,tapi jangan model penelitiannya eksperimen ala-ala anak LAB gitu juga dong….

Ini contoh penelitian Pendidikan bahawa peneliti melakukan perlakuan pada subjek penelitian dengan memakai metode eksperimen :

 

 

Contoh Metode Penelitian eksperimen

A.   Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap kondisi yang terkontrol. Pendekatan Penelitian yang akan digunakan merupakan penelitian kuantitatif.

Penelitian yang akan digunakan yaitu Eksperimen murni, yaitu variabel kontrol, kontrol kelompok, pelaksanaan perlakuan atau manipulasi kegiatan, dan pengujian hasil.

B.   Populasi dan Sampel

Populasi penelitian yaitu semua tanaman tomat yang dalam persemaian. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu berupa bibit tanaman tomat dengan teknik sampling yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria bibit yang akan diambil sama tinggi, daun yang besar dan sehat.

C.   Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2021 bertempat di Desa Mamben Daya. Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

D.   Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan Ada dua jenis: variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: media tanam biochar tongkol jagung dan serbuk serabut kelapa (cocopeat).

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau dihasilkan dari variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah produktivitas tanaman tomat.

Paramenter yang akan diamati pada tanaman tomat (Solanum lycopersium L.) meliputi: rata-rata jumlah bunga pertandan, Jumlah bunga yang ditanam, jumlah tandan buah, jumlah tanaman yang ditanam, jumlah tandan buah, dan berat basah buah (g).

E.    Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksperimen sejati. Desain ini memberikan peneliti kontrol atas semua variabel eksternal yang mempengaruhi jalannya percobaan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan total 4 ulangan.

Penentuan jumlah ulangan mengikuti rumus yaitu:

       (t - 1) x (r - 1) ≥ 15

Keterangan :

          t = treatment

          r = replikasi

 

 

Perlakuan yang digunakan ada 7 perlakuan dan ada 4 ulangan yaitu:

PO: Tanah 100% (variabel kontrol)

P1 : Tanah 60% + biocar tongkol jagung 40%

P2 : Tanah 50% + biocar tongkol jagung 50%

P3 : Tanah 40% + biocar tongkol jagung 60%

P4 : Tanah 60% + serabut kelapa 40%

P5 : Tanah 50% + serabut kelapa 50%

P6 : Tanah 40% + serabut kelapa 60%

F.    Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

a.    Alat

1.  Polibag hitam ukuran 30 cm

2.  Ember plastik

3.  Sekop

4.  Mambu sebagai alat vertikurtul

5.  Kertas label

6.  Timbangan analitik

7.  Paku

8.  Gergaji

9.  Bak persemaian

10. Palu

11. Meteran

12. Ember

 b        b. Bahan

1.  Air

2.  Tanah

3.  Biocar tongkol jagung varietas jagung super hiberida bisi 18

4.  Serabut kelapa genjah

5.  Tanaman tomat servo F1

G.   Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan langkah terpenting dalam survei, karena tujuan utama survei adalah untuk menghasilkan data. Tanpa pengetahuan tentang teknik akuisisi data, penelitian tidak akan menerima data yang mematuhi standar data yang ditetapkan.

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a.  Tahap pelaksanaan

1)    Tahap pelaksanaan pembuatan vertikultur

a)    Vertikultur yang akan digunakan yaitu vertikultur bermodel yang berbentuk mirip anak tangga dengan 3 tingkatan.

b)    Bahan yang akan digunakan berupa bambu.

c)    Bambu yang akan digunakan dipotong dengan gergaji yang  berukuran 3 m sama panjang menggunakan alat ukur meteran sebagai alas untuk meletakan polibag.

d)    Memotong bambu menggunakan gergaji dengan berukuran 1 m, 2 m dan 3 m sebanyak 12 mambu sebagai tiang vertikultur.

e)    Merakit mambu tersebut mirip dengan model yang berbentuk anak tangga menggunakan paku dan palu.

f)      Meletakan polibag di atas vertikultur yang sudah jadi

2)    Tahap pembuatan biocar

a)    Biocar tongkol jagung

1.    Biocar yang dibuat berbahan dasar tongkol jagung super hibrida bisi-18 yang sudah tua.

2.    Menyiapkan tongkol jagung di tempat pembakaran.

3.    Membakar tongkol jagung sampai berbentuk arang.

4.    Tongkol jagung yang sudah dibakar, di diamkan sampai dingin.

5.    Sebelum biocar digunakan terlebih dahulu biocar di haluskan dan ditimbang sesuai perlakuan.

b)    Serabut kelapa

1.    Kelapa yang digunakan yaitu kelapa genjah yang sudah tua.

2.    Memisahkan kelapa dari tempurung kelapa.

3.    Memotong serabut kelapa menjadi bagian yang kecil.

4.    Setelah itu, memasukkan serabut kelapa yang sudah dipotong ke dalam ember.

5.    Merendam serabut kelapa dengan air dan di aduk sampai keluar busa berwarna putih, dilakukan sebanyak 2 kali.

6.    Memasukan air ke dalam ember dan serabut kelapa, setelah itu mendiamkannya selama 1 hari.

3)    Tahap pelaksanaan persamaian

a)    Merendam bibit tomat di air hangat selama ± 1 jam untuk mengurangi serangan penyakit tular benih.

b)    Menempatkan wadah yang dibuat secara khusus dengan penambahan biocar tongkol jagung dan serabut kelapa sampai mengenai cahaya matahari pagi secara langsung.

c)    Benih tanaman tomat yang sudah di rendam selama ± 1 jam di angkat dan di letakan pada wadah yang sudah disiapkan.

d)    Menyebaran benih dilakukan secara merata pada wadah yang dibuat secara khusus, lalu di tutupi dengan dedaunan atau palstik selama 2-3 hari.

e)    Bibit tomat yang sudah berumur 7-8 hari dipindahkan ke tempat luas supaya tidak berimpitan, setelah itu.

f)      Bibit tomat yang berumur 3-4 minggu bibit tomat siap di tanam di media tanam.

b.    Tahap persiapan

1)    Pembuatan bahan

a)    Menyiapkan benih tanaman tomat

b)    Menyiapkan biochar tongkol jagung dan serabut kelapa

c)    Menyiapkan tanah

d)    Menyiapkan polibag yang berukuran 30 cm

e)    Mencapurkan PO: tanah 100% (variabel kontrol), P1 : tanah 60% + biocar tongkol jagung 40%, P2 : tanah 50% + biocar tongkol jagung 50%, P3 : tanah 40% + biocar tongkol jagung 60%, P4 : tanah 60% + serabut kelapa 40%, P5 : tanah 50% + serabut kelapa 50% dan P6 : tanah 40% + serabut kelapa 60%.

f)      Vertukurtul yang sudah jadi

2)    Tahap aplikasi perlakuan

a)    Perlakuan pertama atau PO memasukan tanah ke dalam polibag sebanyak 100% (variabel kontrol) dan menaman bibit tomat

b)    P1 memasukan tanah 60% dan biocar tongkol jagung dan 40%, setelah itu menanam bibit tomat

c)    P2  memasukan tanah 50% dan biocar tongkol jagung 50%, setelah itu menanam bibit tomat

d)    P3 memasukan tanah 40% dan biocar tongkol jagung 60%, setelah itu menanam bibit tomat.

e)    P4 memasukan tanah 60% dan serabut kelapa 40%, setelah itu menanam bibit tomat.

f)      P5 memasukan tanah 50% dan serabut kelapa 50%, setelah itu menanam bibit tomat.

g)    P6 memasukan tanah 40% dan serabut kelapa 60%, setelah itu menanam bibit tomat.

 

3)    Pengukuran parameter

a)    Pertama-tama yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu rata-rata jumlah tandan bunga

b)    Kedua yang akan diamati dalam penelitian ini adalah jumlah  bunga pertanaman

c)    Ketiga yang akan diamati dalam penelitian ini berat basah buah (g)

d)    Kelima yang akan diamati yaitu jumlah tandan buah

e)    Keenam yang akan diamati dalam penelitian ini adalah jumlah buah pertanaman

f)      Ketujuh pengamatan dalam penelitian ini adalah jumlah buah pertandan.

4)    Melakukan penyiraman sesuai kebutuhan

c.     Tahap pemanenan

1)    Pemanenan dilakukan 2 kali panen

2)    Memotong tangkai tomat

3)    Menimbang tanaman tomat sesuai perlakuan

H.   Teknik Analiss Data

Teknik analisis data untuk mengetahui pengaruh campuran jagung terhadap biochar batang dan sabut kelapa sebagai pupuk organik. Peneliti ini menggunakan analisis dengan 3 cara yaitu (a) uji stastika yang berupa uji normalitas dan homogenitas, (b) uji analisis of Varians (ANOVA) dan (c) uji lanjut BNT (LSD).

a.    Uji Normalitas dengan kriteria pengujian yaitu

1.    Jika x hitung ≤ x tabel  maka data tersebut, berdistribusi normal

2.    Jika x hitung ≥ xtabel  maka data tersebut, berdistribusi tidak normal

b.    Uji Homogenitas dengan kriteri yaitu:

1.    Apabila F hitung ≤ F tabel, Ho diterima, berarti varians kedua populasi seragam.

2.    Apabila F hitung ≥ F tabel, Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak seragam.

c.     Untuk menggunakan analisis varians (ANOVA) untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak, Anda dapat menggunakan nilai-p dalam kriteria uji yaitu:

1.    Jika p-value 0,05 maka dinyatakan signifikan dan hipotesis diterima.

2.    Jika p-value 0,05 maka dinyatakan tidak signifikan dan hipotesis ditolak.

d.    Uji BNT (LSD) dengan kriteria pengujian yaitu:

1.    Signifikan (signifikan), uji jika nilai beda mutlak umumnya 5% lebih besar pada taraf signifikansi lebih rendah dari LSD a (Yi-Yh │≥ LSD a) Hasilnya sebagai berikut: Itu dianggap memiliki label yang sangat berbeda.

2.    Sangat signifikan (sangat signifikan), digambarkan sebagai hasil uji beda sangat nyata jika nilai perbedaan mutlak lebih besar pada tingkat signifikansi yang lebih tinggi (biasanya 1%) daripada LSD a (Yi-Yh │≥ LSD a)  Akan dilakukan.  

3. Tidak signifikan. Jika nilai selisih mutlak lebih kecil atau sama dengan LSD a (Yi-Yh │≥ LSD a) pada tingkat signifikansi tertentu, maka hasil pengujian dianggap berbeda nyata.

No comments:

Post a Comment