2.12.2022

Contoh Laporan PKL Mahasiswa Pascasarjana

PKL merupakan kegiatan mahasiswa

  secara langsung praktek kerja secara profesi di suatu Lembaga atau isntansi terkait, dengan jangka waktu yang ditentukan  berdasarkan dengan standar kurikulum di suatu kampus atau universitas. Maka dibutuhkan suatu laporan sistimatis dan ilmiah sebagai refrensi yang dapat digunakan secara inbal balik baik untuk mahasiswa, kampus maupun tempat peraktik PKL mahasiswa tersebut. Ini salah satu contoh laporan PKL sebagai upaya meningkatkan keterampilan profesi.

Contoh Laporan PKL Mahasiswa Pascasarjana

 

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Oleh

Husnul Faizah

I2K017006

 

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2020

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan program KKL beserta laporannya. Laporan ini dapat disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan KKL yang telah dilaksanakan di LPMP NTB.

Penyusunan laporan ini dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan KKL di lapangan. Untuk itu, kegiatan KKL ini merupakan suatu langkah awal untuk terjun ke masyarakat, sekolah atau pun lembaga. Dengan adanya KKL ini mahasiswa tidak hanya mempelajari teori selama dikampus, akan tetapi betul-betul mempelajari dan mempraktekkannya secara nyata dan bermanfaat.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna sehingga dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Penulis

                                                                                         Husnul Faizah

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................... ii

KATA PENGANTAR....................................................................... iii

DAFTAR ISI...................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR.......................................................................... v

DAFTAR TABEL.............................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B.  Tujuan KKL......................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................... 3

A.    Pengertian dan Dasar Administrasi.................................... 3

B.    Memahami Adminstrasi Pendidikan.................................. 4

C.    Tujuan Administrasi Pendidikan........................................ 8

D.    Fungsi Administrasi Pendidikan........................................ 9

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKL.............................. 12

A.    Hasil.................................................................................. 12

B.    Kegiatan KKL.................................................................. 16

BAB IV ANALISIS........................................................................... 18

A.    Temuan............................................................................. 18

B.    Refleksi............................................................................. 23

BAB V PENUTUP............................................................................ 24

A.    Kesimpulan....................................................................... 24

B.    Saran................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 26

LAMPIRAN...................................................................................... 27

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 4.1. Alur Pelayanan di LPMP NTB...................................... 21

Gambar 4.2. Alur Permohonan Informasi di LPMP NTB................. 22

Gambar 4.3. Alur Pengaduan di LPMP NTB..................................... 22

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kegiatan Selama KKL di LPMP NTB................................. i

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumentasi 1. Unit Layanan Terpadu............................................. 28

Dokumentasi 2. Kegiatan Workshop Penyusunan Profil Pendidikan

Provinsi NTB tahun 2020................................................................... 28

Dokumentasi 3. Ruang Literasi LPMP NTB...................................... 29

Dokumentasi 4. Papan Informasi LPMP NTB................................... 29

BAB I

PENDAHULUAN

C. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tonggak keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan merupakan sebuah syarat bagi sebuah bangsa untuk menuju suatu kemajuan untuk menjadi bangsa yang lebih baik. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, ikut serta dalam mempengaruhi sebuah proses pembelajaran di dalam pendidikan. Maka pemberian kuliah bagi para mahasiswa tidak hanya dalam bentuk materi semata dan dalam lingkup kampus, tetapi juga perlu adanya kegiatan yang mengajak para mahasiswa terjun langsung dalam segala bidang yang sesuai dengan disiplin studi yang tengah ditempuh. Sebagai upaya peningkatan kompetensi mahasiswa dan pemenuhan standar kebutuhan lapangan pekerjaan ketika mereka sudah lulus dari kampus. Maka dari itu, universitas mengeluarkan kebijakan mengenai kegiatan tersebut untuk dilaksanakan oleh setiap program studi. Kegiatan tersebut sering disebut dengan istilah Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Kuliah Kerja Lapangan (KKL), merupakan salah satu bentuk pengintegrasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai aktivitas kerja praktek atau magang di suatu institusi profit atau non profit maupun pemerintahan yang relevan dalam mengaplikasikan kemampuan teoritik dan profesional sesuai dengan ruang lingkup bidang ilmu Administrasi Pendidikan.

D. Tujuan KKL

Kegiatan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memiliki tujuan antara lain:

1.     Untuk memberikan pengalaman langsung pada mahasiswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jurusan atau program studi.

2.     Untuk menguji serta menggali kemampuan mahasiswa dalam memperoleh informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya.

3.     Untuk memperluas wawasan dan memperkaya khasanah keilmuan dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pengembangan profesi atau keahlian.

BAB II

KAJIAN TEORI

 

A.    Pengertian dan Dasar Adminstrasi

Pengertian adminstrasi menurut Sondang P Siagian adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Senada dengan Soebari Trisna memandang administrasi sebagai keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah dkitetapkan sebelumnya secara efesien.

Sementara The Liang Gie mengungkapkan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekolompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Maka sebagai bentuk dasar dari administrasi itu sendiri adalah sebagai berikut;

1.       Efesiensi, seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia   efesien dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang  ada.

2.       Prinsip pengelolaan, administrator akan memperoleh yang paling efektif dan efesien melalui orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan menejemen yakni merencanakan, mengorganisasikan,mengarahkan dan mengontrol.

3.       Prinsip mengutamakan tugas pengelolaan, maksudnya adalah sebagai petugas seorang administrator harus mengutamakan tugas pokonya ketimbang tugas  lain yang sifatnya penunjang.

4.       Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni memperhatikan dimensi-dimensi   hubungan antar manusia (human  relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi (sikon) yang ada.

5.       Prinsip kerja sama, seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia mampu mengemban kerja sama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara horixontal maupun secara vertikal.

B.    Memahami Administrasi Pendidikan

Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa administrasi Pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan penintegrasian segala sesuatu baik personal, spiritual dan material yang bersangkut paut dengan tercapainya tujuan pendidikan. Depdiknas RI menyebut administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan bersama dalam dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasiaan, pengawasan, pembiyaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersdia, baik personal, material maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efesien dan efektif.

Dengan beberapa pengertian tersebut di atas, maka perlu ditegaskan disini sebagai berikut;

1.   Bahwa seluruh administrasi pendidikan itu merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan.

2.   Bahwa administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.

3.       Bahwa administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti dilakukan di kantor-kantor ,inspeksi pendidikan lainnya.

Administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Mutu lulusan akan sangat tergantung kepada mutu masukan, masukan instrumental, dan proses itu sendiri. Dengan demikian, kemampuan awal murid, latar belakang murid, dan keadaan orang tua murid sebagai masukan mentah. Mutu juga sangat tergantung kepada mutu guru, mutu sarana dan prasarana, mutu dan iklim kerja sama antara guru dengan murid, guru dengan guru, serta guru dengan kepala sekolah, sebagai masukan instrumental. Kesemuanya ini menentukan kualitas proses belajar – mengajar, yang pada gilirannya sangat menentukan kualitas lulusan itu. Jika kita melihat administrasi pendidikan sebagai sistem, maka kita berusaha melihat bagian-bagian sistem itu serta interaksinya satu sama lain. Bagian-bagian itu sering juga disebut dengan komponen. Dengan meninjau komponen-komponen tersebut serta hubungannya satu dengan lainnya, diharapkan kita dapat menemukan kekurangan-kekurangannya, sehingga dapat menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki komponen itu atau mengembangkannya.

Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu. Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tutwuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Dengan perkataan lain ,bagaimana ia menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih giat dengan mempengaruhi dan mengawasi, bekerja bersama-sama, dan memberi contoh. Sudah barang tentu administrator yang ingin berhasil harus memahami teori dan praktek kepemimpinannya, serta mampu dan mau untuk melaksanakan pengetahuan dan kemauannya itu.

Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali,administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah,dan ia harus memecahkan masalah itu. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan kemampuan dalam mengambil keputusan, yaitu memilih kemungkinan tindakan yang terbaik dari sejumlah kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan. Setiap hari kita sebagai individu pun harus juga mengambil keputusan, sebab memang untuk setiap aspek kehidupan kita dihadapkan kepada banyak pilihan, apalagi kalau kita mempunyai tugas menjadi guru atau memimpin organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap guru harus mengambil keputusan apa yang terbaik bagi muridnya. Karena mengambil keputusan selalu ada risikonya, maka guru harus mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang baik. Administrasi pendidikan merupakan ilmu yang dapat menuntun pengambilan keputusan pendidikan yang baik.

Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu. Jika dalam kerja sama pendidikan tidak ada komunikasi ,maka orang yang bekerja sama itu saling tidak mengetahui apa yang dikerjakan atau apa yang dimaui teman sekerjanya. Bila hal ini terjadi sebenarnya kerja sama itu tidak ada dan oleh karena itu administrasi pun tidak ada. Administrasi pendidikan sering kali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan. Pengertian yang demikian tidak terlalu salah, karena setiap aspek kegiatan administrasi dengan pengertian di atas, selalu memerlukan kegiatan pencatatan. Hanya yang perlu diingat, kegiatan tata usaha itu tidak seluruhnya mencerminkan pengertian administrasi dalam arti seperti yang dipapakan pada butir-butir di atas. Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan. Adiministrasi pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, seperti kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.

C.    Tujuan Adminstrasi Pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Kemudian menurut Sergiovani dan Carver adalah efektivitas produksi, efesien, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja.

Sedangkan tujuan administrasi pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber dari tujuan pendidikan Nasional yang digariskan dalam UUD 1945 adalah meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, mempertinggi budi pekerti, atau memiliki kepribadian mempertebal semangat kebangsaan agar menjadi manusia pembangunan, memiliki kecerdasan serta terampil.

D.    Fungsi Administrasi Pendidikan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang fungsi administrasi pendidikan adalah sebagai berikut;’

1.     Perencanaan.

Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan.Perencanaan adalah cara menghampiri masalah.Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa perencanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Di dalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu factor  tujuan  dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material.

Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi;

a.       Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.

b.   Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaanyang akan dilakukan

c.       Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.

d.       Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.

e.      Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

 Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut;

a.      Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.

b.      Bersifat sederhana ,realitas dan jelas.

c.    Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.

d.    Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi sewaktu-waktu.

e.  Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang akan digarap dalam perencanaan itu .Menurut urgensi masing-masing.

f.  Diusahakan adanya penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya,

g.   Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.

Dengan kata lain perencanaan dapat berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga,biaya dan waktu,juga membatasi kesalahan –kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas /pekerjaan rangkap yang dapat menghambat jalan penyelesaiannya.

2.     Pengorganisasian.

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

  Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

  Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas.

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN KKL

A.    Hasil

1.     Sejarah LPMP NTB

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat, pada awalnya bernama Balai Penataran Guru (BPG) Mataram. BPG Mataram lahir berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 0116/1977 tanggal 23 April 1977 tentang Tata Kerja Balai Penataran Guru dan Tenaga Teknis Regional. Setalah melalui beberapa kali restrukturisasidan setelah terbit keputusan Mendikbud No. 0240a/0/1991 tanggan 2 Mei 1991 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai Penataran Guru yang didalamnya memuat pula jabatan struktural dan fungsional dalam BPG, fungsi dan peran BPG semakin jelas sebagai unit pelayanan teknis dan peningkatan pendidikan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan guru.

Seiring dengan semakin kompleksnya masalah pendidikan dan desakan peningkatan mutu pendidikan yang demikian besar, Meteri Pendidikan nasional melalui SK dengan Nomor 087/0/2003  tanggal 4 Juli 2003 Tentang Organisasi dan Tata Kerja LPMP melakukan restrukturisasi dan refungsionalisasi fungsi dan peran dari Balai Penataan Guru (BGP) menjadi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). hal ini kemudian diperkuat dengan keluarnya SK 044/0/2004 tentang Struktur Organisasi dan Tupoksi LPMP. Berdasarkan kedua SK tersebut, LPMP bertugas untuk menjadi lembaga menjamin mutu pendidikan dasar dan menengah berdasarkan kebijakan nasional. LPMP sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Depdiknas berada langsung di bawah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 7 Tahun 2007 tentang organisasi dan tata kerja lembaga penjaminan mutu pendidikan, maka LPMP berubah dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan  menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

2.     Visi dan Misi LPMP NTB

a.       Visi LPMP NTB

Terwujudnya pendidikan dasar dan  pendidikan menengah berstandar nasional menuju insan NTB yang cerdas dan berdaya saing.

b.       Misi LPMP NTB

Apa misi yang kami lakukan

1)    Melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah berdasarkan SNP.

2)    Meningkatkan tatakelola birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel serta pelibatan publik dalam pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan.

3)    Meningkatkan layanan penjaminan mutu pendidikan untuk menuju pedidikan dasar dan menengah yang berbudaya mutu.

4)    Meningkatkan tata kelola serta peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik dalam pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan.

3.     Tugas dan Fungsi LPMP NTB

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 14 tahun 2015. Tentang organisasi dan tatakerja kedudukan, tugas dan fungsi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Lembaga penjaminan mutu pendidikan yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut LPMP, adalah unit pelaksana teknis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur jenderal Pendidikan Dasar dan menengah. Adapun LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan Dasar dan Menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, LPMP menyelenggarakan fungsi.

a.     Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

b.     Pengembangan dan pengelolaan system informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

c.     Supervise satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan.

d.     Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan.

e.     Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan.

f.      Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.

4.     Struktur Organisasi LPMP NTB

Keterangan :

Kepala LPMP NTB

:

Mohamad Mustar, M.M.,M.A.,P.h.D.

Kepala Sub bagian (Subbag) Umum

:

Dra. Hj. Sri Sukriyani

Kepala Seksi Sistim Informasi (SI)

:

Drs. Sakban

Kepala Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi (PMS)

:

Drs. I Made Murta Astawa, M.Pd

Kepala Seksi Fasilitas Peningkatan Mutu Pendidikan (FPMP)

:

Dra. Hj. Sudiati Prihatiningrum

     

B.    Kegiatan KKL

Mengacu pada surat LPMP NTB nomor : 209/C7.47/TU/2020 yang menyetujui atau menindak lanjuti surat dari Pascasarjana Universitas Mataram tanggal 22 Januari 2020 terkait Kunjungan dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang direncanakan tanggal 10-16 Februari 2020 dengan jumlah mahasiswa 1 orang yakni saya sendiri (Husnul Faizah; NIM. 12K017006). Maka saya memulai kegiatan KKL sejak tanggal yang telah ditentukan dengan cakupan kegiatan seperti yang tertera dalam table di bawah ini :

Tabel. 3.1. Kegiatan selama KKL di LPMP NTB

No

Tanggal

Kegiatan

1

Senin 10 Februari 2020

·       Silaturahmi dengan pihak LPMP NTB (Kepala LPMP NTB)

·       Menggali informasi tentang LPMP NTB

·       Observasi ke semua fasilitas/prasarana LPMP NTB

2

Selasa 11 Februari 2020

·       Melakukan dokumentasi

·       Menggali informasi di unit layanan dan literasi LPM NTB

3

Rabu, 12 Februari 2020

·       Bertemu dengan kepala seksi Subbag Umum

·       Diarahkan untuk meninjau dan mengikuti workshop penyusunan profil pendidikan provinsi NTB tahun 2020 (yang dilaksanakan dari tanggal 11 s.d.14 Februari 2020).

4

Kamis, 13 Februari 2020

·       Mendokumentasikan kegiatan worksop

·       Mencari/Mendata SDM yang ada di LPMP NTB

5

Jum’at 14 Februari 2020

·       Melengkapi data yang diperlukan sebagai pelaporan kegiatan KKL

·       Perpisahan/pamitan ke pihak LPMP NTB

6

Sabtu-Minggu/15-16 Februari 2020

·       Libur, karena LPMP NTB menerapkan 5 (lima) hari kerja yaitu Senin-Jum’at.

 

 


 

BAB IV

ANALISIS

 

A.    Temuan

1.     LPMP Laksanakan MoU dengan satuan pendidikan

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Menyadari hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani pendidikan dan berusaha terus untuk peningkatan mutu  pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu mengadakan perubahan kearah yang lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Barat (LPMP NTB) berkomitmen untuk melakukan pembinaan terhadap sekolah-sekolah yang ada di NTB dengan memberikan beberapa program Fasilitasi peningkatan mutu Pendidikan dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pendampingan. Hal tersebut dituangkan dalam MoU dengan Satuan Pendidikan dan Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Dengan tujuan agar sekolah-sekolah yang dibina harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dan mampu bersaing dengan sekolah lain baik di tingkat propinsi maupun nasional.

Kegiatan penandatanganan MoU Fasilitasi Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2020 dihadiri 39 peserta dari unsur Kepala Sekolah dan Ketua KKG/MGMP, serta semua Widyaiswara dan Pejabat Strukural LPMP NTB. Kegiatan dibuka oleh Kepala LPMP NTB Bapak Mohamad Mustari, Ph.D. Beliau menyampaikan harapan, “program Fasilitasi Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan, dapat menjadikan satuan pendidikan lebih berprestasi, Serta mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Widyaiswara LPMP NTB”.

Ada 2 kerjasama yang tertuang dalam MoU tersebut, yaitu Fasilitasi bimbingan teknis dalam rangka Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pendampingan Satuan Pendampingan dalam rangka Penjaminan Mutu Pendidikan.

2.     LPMP Maksimalkan Layanan Melalui Unit Layanan Terpadu (ULT)

Salah satu agenda reformasi pelayanan yang dicanangkan pemerintah adalah penerapan pelayanan satu atap atau Unit Layanan Terpadu. Melalui Unit Layanan Terpadu diharapkan peningkatan kualitas layanan publik serta memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik.

Untuk memberikan kemudahan, mempercepat pelayanan, mengurangi biaya sekaligus memberikan informasi yang tepat bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada satuan pendidikan, Unit Layanan Terpadu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Barat (ULT LPMP NTB) terus berupaya memberikan layanan maksimal yaitu layanan yang cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan dan akuntabel dengan hadir lebih dekat untuk memberikan layanan konsultasi pendidikan kepada (PTK) pada satuan pendidikan. Dua lokasi yang menjadi target pada bulan Pebruari 2020 adalah kecamatan Narmada dan Lembar. Kegiatan ULT “Keliling” dilaksanakan dari tanggal 10 s.d 11 Pebruari 2020.

Selama kegiatan ULT “keliling”  ada beberapa permintaan informasi dan aduan yang disampaikan oleh PTK diantaranya adalah Dapodik, NUPTK, Sertifikasi Guru, DUPAK, Rumah Belajar, dan lain-laninnya yang berkaitan dengan pendidikan dengan 120  aduan dan permintaan informasi selama 2 hari.

Selain memberikan layanan informasi kepada PTK, ULT LPMP menyedikan “Pojok Literasi” bagi siswa-siswi untuk dapat mengenalkan dan meningkatkan kecintaan anak pada buku serta gemar membaca.

Ada Pun Tim ULT “Keliling” berjumlah 8 orang masing-masing dengan bidang yang berbeda untuk memberikan layanan informasi dan menerima pengaduan dari PTK.

Kepala Sub Bagian Umum LPMP NTB Hj. Sri Sukriyani turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan, “Kehadiran ULT Keliling untuk mempermudah akses informasi yang diperlukan olek Bapak/Ibu Guru di Sekolah” saat membuka layanan informasi di SDN 1 Lembar selatan, SDN 1 Jembatan Gantung, SDN 1 Kuta Batu, dan SDN 1 Dasan Tereng.

a.     Pelayanan Publik LPMP NTB

1)    Layanan data dan informasi pendidikan

2)    Layanan supervisi mutu pendidikan

3)    Layanan kerjasama peningkatan mutu pendidikan

4)    Layanan permohonan narasumber

5)    Layanan peminjaman fasilitas wisma

b.     Waktu Layanan Publik

Pendaftaran  : 08.00-09.00 WITA

Senin-Kamis : 09.00-16.00 WITA

Jum’at           : 09.00-16.30 WITA

c.     Alur Pelayanan/Permohonan Informasi dan Pengaduan

B.    Refleksi

1.     Pelaksanaan program KKL yang direncanakan di LPMP berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan kerjasama, serta dukungan baik moril maupun materiil dari seluruh pegawai dan staff LPMP. Bimbingan dan arahan selalu diberikan oleh pihak LPMP. Dengan adanya kerjasama dan sikap saling membantu membuat komunikasi yang terjalin antara mahasiswa KKL dengan pihak LPMP berjalan baik.

2.     Di dalam pelaksanaannya juga terdapat berbagai hambatan di antaranya, singkatnya waktu pelaksanaan KKL sehingga banyak program-program yang diproyeksikan LPMP tidak bisa diikuti atau dipantau.

3.     Kegiatan ini akan memberikan pengalaman bagi mahasiswa KKL (khususnya saya) dalam terjun langsung berkontribusi di lembaga dan bekerja sama dengan staf LPMP.

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kegiatan KKL ini merupakan sebuah wahana bagi mahasiswa untuk belajar, memperoleh pengalaman dan mengembangkan diri sebelum benar-benar terjun ke masyarakat terutama dunia kerja dikemudian hari. Tujuan dari kegiatan KKL di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ini di samping sebagai sarana pengabdian ke lembaga adalah untuk mempersiapkan mahasiswa Administrasi Pendidikan untuk terjun ke dunia kerja di masa yang akan datang.

Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat mengukur kesiapan dan kemampuan menjadi inovator, mediator dan konselor sekaligus problem solver dalam menghadapi permasalahan di LPMP NTB. Sehingga diharapkan pada saatnya nanti mahasiswa Adminstrasi Pendidikan benar-benar siap terjun dan berkontribusi dalam dunia kerja.

Berdasarkan rangkaian kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan yang terlaksana berjalan cukup baik. Banyak tambahan ilmu atau ilmu-ilmu baru serta pengalaman yang diperoleh melalui kegiatan KKL ini. Pihak Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB juga sangat kooperatif dan membantu terlaksanannya kegiatan ini.

B.    Saran

Demi menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKL dimasa yang akan datang, ada beberapa saran yang dapat saya sampaikan diantaranya adalah:

1.     Bagi Mahasiswa

a.     Mahasiswa KKL sebaiknya tidak menunda tugas-tugas yang telah diberikan oleh pegawai LPMP NTB

b.     Mahasiswa harus aktif dalam melaksanakan program kerja dan berbagai kegiatan lembaga yang ditugaskan kepada mahasiswa KKL

c.     Mahasiswa KKL sebaiknya memiliki disiplin waktu sesuai kesepakatan bersama.

d.     Membangun komunikasi dan kordinasi dengan berbagai pihak yang ada di LPMP NTB.

2.     Bagi Lembaga

a.     Menjaga, memelihara dan menindak lanjuti hasil kerja KKL yang mendukung kegiatan lembaga dan sarana atau fasilitas yang telah tersedia agar bisa lebih bermanfaat.

b.     Sebaiknya memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa KKL yang sesuai dengan bidang/jurusan.

3.     Bagi Pihak Kampus

Memberikan gambaran yang jelas dari tujuan KKL di LPMP NTB sehingga mahasiswa tidak kebingungan ketika harus mengerjakan suatu kegiatan yang sesuai dengan bidang studi.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad, hidayatullah, 2013. Makalah Ilmu Pendidikan Sistem Pendidikan. (Online) (https://hidayatullahahmad.wordpress.com/2013/03/17/makalah-ilmu-pendidikan-sistem-pendidikan/). Diakses 11 Februari 2020

 

Areabaca, 2013. Pengertian Sistem Pendidikan. (Online)

(http://www.areabaca.com/2013/06/pengertian-sistem-pendidikan.html). Diakses 11 Februari 2020

 

Ilmusahid, 2016. Makalah Siistem Pendidikan Nasional. (Online)

(http://www.ilmusahid.com/2016/08/makalah-sistem-pendidikan-nasional.html). Diakses 11 Februari 2020

 

Website ; LPMP NTB (https://lpmpntb.kemdikbud.go.id)

No comments:

Post a Comment