Identitas sebagai mahasiswa, merupakan hal yang sangat dibangga-bangkan bahkan diimpikan oleh setiap orang. Why...mengpa??. So, setiap mereka punya alasan masing-masing. Namun, Pojok Guru tidak akan menelisik hal tersebut karena bukan tugas menjadi detektif sekejap ala upin-ipin…hee..
Yang pasti, Pojok Guru berhak menyampaikan dengan alasan semoga tetap bermanfaat. Positif aja.!!!
Jadi mahasiswa jangan salah, apa lagi saat berbenturan dengan kondisi saat ini banyak dosen yang sibuk, memanfaatkan kecanggihan teknologi terutama alat komunikasi sebagai media sosialisasi dan bahkan pembelajaran. Kita harus tahu betul atau paham bagaimana etika ketika mau menghubungi dosen. Bagaimana pun, dalam menghubungi beliau sebagai seorang dosen kita mahasiswa harus penuh kehati-hatian. Bukannya takut sih, tapi jangan sampai salah, kalau nanti malah dicap buruk dan berdampak pada semua aspek terutama tidak diperhatikan oleh dosen bersangkutan.
Apa lagi saat ini dengan pesatnya kemajuan teknologi termasuk dalam bidang komunikasi, keberadaan HP dengan berbagai aplikasi penunjang mempermudah komunikasi dan intraksi. Penggunaan WhatsApp, Instagram, Telegram dll bukan hal yang asing lagi. Jadi saat menghubungi dosen melalui pesan tertulis katakana melalui WA misalnya. Maka untuk itu, mahasiswa dapat mengetahui atau memahami bagaimana etika dan apa saja yang harus diperlukan saat menghubungi seorang dosen. Ya, mulai penataan bahasanya sampai waktu kapan yang diperbolehkan untuk menghubungi dosen bersangkutan.
Pojok Guru bukan niat mempersempit pengetahuan, banyak juga kok berseleweran cara atau metode, tehnik atau etika yang idieal, logis dan baik mengenai etika saat mahasiswa menghubungi dosen. Namun, karena jangkauan nalar yang hanya mampu mengungkapkan 5 etika saja, paling tidak bisa merangkum dengan harapan dengan 5 etika tersebut paling tidak dosen sudah mau merangkul alias memperhatikan anda sebagai mahasiswa. Jadi jangan sampai salah lah….mari kita cek dan ulas satu persatu.
Pertama, Konsiten dengan Profil Foto Sendiri
Sekarang penggunaan WhatsApp (WA) booming menggantikan peran SMS ala 90-an, kalangan dosen juga tidak asing, apalagi dosennya muda-muda hal itu sudah lumrah yang dosen generasi era-70-an pun sudah paseh otak-atik tombol fiktur WA. Jadi jangan salah mahasiswa asal-asalan nuduh “ma..dosen si-A kan sudah generasi HP butut” jadi mana paham tentang WA…sehingga seenaknya anda (mahasiswa) mengganti profil sendiri dengan idola-idola ala artis atau fans bahkan tak-tanggung tanggung foto anak cewek/cowok orang dipajang (doi gitu..).
Ya,,,tidak mengapa sih..cuman karena setatus anda sebagai mahasiswa yang berdampak pada keberlangsungan anda selama kurang lebih 4-5 tahun di dunia kampus, jadi jangan gara-gara itu, dosen anda akan bingung karena poto profil anda yang bukan anda sendiri.
Catatanya; ya,,,tujuannya agar dosen mudah mengenali anda sebagai mahasiswanya maka permudah beliau untuk menadai dan mengenal anda. Dengan demikian ia dengan mudah dan selalu ingat pada anda baik saat akan mengumpulkan tugas ataupun berkonsultasi dengan dosen.
Kedua, Ketika Menghubungi Dosen Perhatikan Waktu
Etika yang kedua perlu mahasiswa perhatikan yakni pemilihan waktu Ketika menghubungi dosen. Ingat, jangan sampai menghubungi dosen pada saat di luar jam kerja, karena sebagian besar dosen tidak ingin dinggangu saat ia sudah dirumah atau diluar jam kerjannya. Apa lagi, tendeng alaih anda sosok-soan zaim menghubingi dosen saat malam hari mau bimbingan. Jangan sampai salah ya…itu akan berakibat patal.
So, pada jam-jam tersebut, kebanyak dosen akan menggunakan untuk beristirahat. Nah, telebih juga jangan sampai salah, mahasiswa senaknya menghubungi dosen saat hari libur karena itu jelas menggangu waktu liburnya. Ya solusi, paling aman kejar atau berusaha menghubungi dosen pada jam hari kerja.
Ketiga dan Kempat, Usahakan Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Pemilihan Kata Yang Tepat
Ini yang penting, Ketika mahasiswa ingin menghubungi dosen baik melalui telpon, maupun messeg/pesan gunakan bahasa yang jelas jangan samapi ambigu. Artinya, jangan membuat dosen anda bingung akan apa maksud anda. Beigitu pula saat anda menulis dengan pesan jangan asal-asalan comot kata, atau kalimat bisa-bisa pesan anda tidak digubris atau hiraukan karena maksud dan tujuan anda sebagai mahasiswa tidak jelas. Berlagak so, gaul bawa-bawa segala model kalimat atau kata penuh dengan singkatan..ini yang salah,,,bukan hanya salah atau keliru tapi tidak sopan juga. Mentang-mentang dosen anda muda, senaknya main SMS dengan kata singkatan….(sopan dikit lah !!!).
Bila perlu anda sebagai mahasiswa membiasakan diri Ketika menghubungi dosen memulai pembicaraan menggunakan salam pembukaan, kata permohonan maaf, jika sekiranya takut mengganggu waktu beliau, perkenalkan nama, kelas, beserta jurusan. Setelah itu baru, ke inti permasalahan atau pembicaraan yang ingin disampaikan pada dosen tersebut. Tapi jangan bertele-tela atau muter-muter juga sih…. Dan selalu ucapkan terima kasih pada akhir kalimat atau pembicaraan.
Kelima, Jangan sampai Menggurui (Tidak Menggurui)
Kaitannya dengan ulasan yang ketiga dan emat, jika mengirim pesan atau menghubungi dosen usahakan pakai bahasa yang tepat sehingga tidak terkesan menggurui. Paling tidak, agar tidak ragu, baca teliti ulang tiap kalimat, bahasa demi memastikan baru mengirimkannya pada dosen. Supaya menghindari hal-hal yang nggak diinginkan.
No comments:
Post a Comment