Ahli biologi telah lama memperhatikan kualitas pendidikan sarjana biologi. Memang, beberapa jurnal pendidikan biologi, seperti American Biology Teacher, telah ada sejak tahun 1930-an. Kontributor awal jurnal ini membahas pertanyaan luas tentang pembelajaran sains, seperti apakah pembelajaran kolaboratif atau individu lebih efektif dan nilai konseptualisasi daripada menghafal. Namun, seiring waktu, anggota fakultas biologi mulai mempelajari pertanyaan-pertanyaan yang semakin canggih tentang pengajaran dan pembelajaran dalam disiplin tersebut. Para sarjana ini, sering disebut peneliti pendidikan biologi, adalah bagian dari bidang penyelidikan yang berkembang yang disebut penelitianpendidikan berbasis disiplin.
Menyelidiki aspek fundamental dan terapan dari pengajaran dan pembelajaran dalam disiplin tertentu; dan muncul sebagai bidang penyelidikan dari program penelitian yang telah berkembang agak independen di berbagai disiplin ilmu dan teknik. Meskipun penelitian pendidikan biologi telah muncul lebih baru daripada upaya serupa dalam penelitian pendidikan fisika, kimia, atau teknik, itu memberikan kontribusi untuk pemahaman tentang bagaimana siswa atau mahasiswa belajar danmendapatkan keahlian dalam biologi.
BAGIAN I; TUGAS-TUGAS PRAKTIKUM
LAPORAN TETAP PRATIKUM
BIOLOGI UMUM I
ACARA I
“MENGENAL PERSOALAN BIOLOGI”
OLEH :
NAMA : NIM : SEMESTER/KELAS : |
BUSYRA 170.104.038 1/B |
LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN ( FTK )
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )
MATARAM
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLOH SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia_Nya sehingga masih diberikan kesempatan untuk menikmati dan melihat keindahan ciptaa_Nya.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada jungjungan alam nabi besar Muhammad SAW. Karena beliau telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Terima kasih penulis ucapkan sebesar-besarnya kepada pembimbing praktikum terutama pada Laboran dan Co.Assisten yang telah mengajarkan penulis mengenal persoalan biologi dilingkungan penulis dan dilingkungan masyarakat sehingga penulis mampu memahami persoalan sekitar penulis dan persoalan biologi sangat luas. Cangkupan persoalan dapat dilihat dari dimensi objek (ratusan ribu sejnis), tingkat organisasi kehidupan makhluk (tingkat sel-komonotas), dan macam tema permasalahannya. Tiap jenis objek dengan karakteristikannya, menyimpan segudang persoalan permasalahan biologi yang belum tergali. Persoalan pada tiap objek juga akan bervariasi menurut tinggatan organisasinya.
Dengan di buatnya laporan ini di harapkan para mahasiswa atau para peneliti dapat memahami secara mendalam tentang persoalan biologi didaerah masing-masing. Dan tak lupa juga dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi materi maupun tata bahasa, oleh karena itu penulis sangat berharap adanya kritik dan saran dari pembimbing praktikum yang bersifat membangun selalu, penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha dalam pembuatan laporan ini. Amin ya rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
|
Mataram, 14 Oktober 2017
Penulis |
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGSAHAN………………………………………………………ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...1
C. Tujuan……………………………………………………………………1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………
BAB III METODOLIGI…………………………………………………………
A. Pelaksanaan……………………………………………………………..
B. Alat dan Tujuan…………………………………………………………
C. Cara Kerja………………………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………..
A. Hasil Pengamatan……………………………………………………..
B. Analisis Prosedur………………………………………………………
C. Pembahasan……………………………………………………………
BAB V PENUTUP………………………………………………………………..
A. Kesimpulan……………………………………………………………..
B. Kritik dan Saran…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sains merupakan proses penyelidikan (inquiry), mengajukan pertanyaan, dan menghasilkan badan ilmu ( body of knowledge ) berupa teori, hukum. Tujuan dari sains adalah bagaimana menyelidiki, memahami dunia alam, menjelaskan peristiwa di alam dan menggunakan penjelasan tersebut untuk membuat prediksi yang bermanfaat. Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani yaitu “ bios ” yang berarti kehidupan dan “ logos” yang berarti ilmu. Jadi, biologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari perihal kehidupan. Seringkali dalam bahasa indonesia disebut dengan istilah ilmu hayat.
Dan persoalan biologi adalah pertanyaan-pertangaayn tentang berbagai gejala pada objek biologi dalam intraksinya di lingkungannya. Pertanyaan dapat berupa “ apa, mengapa, bagaimana, siapa, dimana dan kapan? Permasalahan ada yang elementer, dan ada pula permasalahan yang membutuhkan analisis dan sintesisi secara rasional berdasarkan fakta-fakta dan gejala pada objek dan wawasan teori yang memadai. Permasalahan elementer (mendasar) adalah sekedar mempertanyaakan keadaan pada objek. Misalnya: apa cirri-ciri pokok daun, mengapa daun berwarna hijau, ada berapa macam bentuk dan petulangan daun, bagaimana struktur daun sehingga mampu mendukung fungsi bertukaraan gas, bagaimana daun menguning disaat daun menjadi tua.
Masalah biologi memang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, tetapi tidak semua pertanyaan layak disebut sebagaimana permasalahan biologi dan kita bisa melihatnya di sekitar kita sendiri. Mahasiswa dapat mengidentifikasi gejala-gejala biologi di tingkat individu, populasi, komunitasa di lingkungannya dan Mahasiswa dapat menentukan beberapa aspek permasalahan biologi berdasarkan gejala atau fakta yang ditemukan dilingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengenal lingkup global persoalan biologi berdasarkan fakta dilingkungan?
2. Apa saja gejala-gejala biologi dilingkungan kalian, sebutkan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengidentifikasi gejala-gejala biologi di tingkat individu, populasi, komunitasa di lingkungannya.
2. Mahasiswa dapat menentukan beberapa aspek permasalahan biologi berdasarkan gejala atau fakta yang ditemukan dilingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sains merupakan proses penyelidikan (inquiry) ,mengajukan pertanyaan, dan menghasilkan badan ilmu ( body of knowledge ) berupa teori, hukum. Tujuan dari sains adalah bagaimana menyelidiki, memahami dunia alam, menjelaskan peristiwa di alam dan menggunakan penjelasan tersebut untuk membuat prediksi yang bermanfaat. Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani yaitu “ bios ” yang berarti kehidupan dan “ logos” yang berarti ilmu. Jadi, biologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari perihal kehidupan. Seringkali dalam bahasa indonesia disebut dengan istilah ilmu hayat (Jajah Soemarwoto, 1982: 1).
Keanekaragaman hayati adalah variabelitas diantara makhluk hidup dari semua sumber termasuk intraksi ekosistem tresterial, pesisir, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta ekologik tempat makhluk hidup menjadi bagiannya: hal ini meliputi keanekaragaman jenis, antar jenis dan ekosistem ( Convention on biological Diversity 1993 ). Sedangkan pengertian yang lain. Keanekaragaman hayati adalah ketersediaan keanekaragaman sumber daya hayati berupa jenis maupun kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetika di alam jenis ). Keanekaragaman antar jenis dan keanekaragaman ekosistem (Sudarsono, dkk. 2005: 6).
Keanekaragaman yang ada dapat disebabkan adaptasi, mutasi, modifikasi, perkembangan tumbuhan, factor lingkungan dan genetika. Organisme di alam ini sangat beranekaragam, manusia tidak dapat lepas dari organisme seperti tumbuhan, hewan, dan Protista dalam kehidupan sehari-hari. Keanekaragaman ini merupakan fakta dan gejala yang dapat diamati dengan baik dari segi ukuran, bentuk, struktur,warna, fungsi, perawakan, lama tumbuh dan tanggapan terhadap faktor lingkungan (Salisbury, Ross. 1992: 34).
Bertahannya kehidupan bakteri bergantung pada bahan makanan dan kondisi lingkungan. Kebanyakan bakteri memerlukan bahan-bahan molekul ringan yang larut dalam air yang umumnya diperoleh dari nutrisi kompleks yang telah mengalami degradasi enzimmatik. Larutan yang mengandung nutrisi demikian desebut mediumkultur. Dengan banyaknya strain dan spesies mikroorganisme yang hidup, kebutuhan akan nutrisi dan kondisi fisik lingkungannya pun bervarisai. Kebutuhan makanan untuk mikroorganisme diberikan melalui berbagai formulasi media tumbuh. Mikroorganisme memerlukan pemenuhan kebutuhan yang sama dalam hal senyawa organic yang kompleks yang dapat disediakan berasal dari senyawa alami atau dari senyawa buatan. Berbagi makanan yang diperlukan oleh mikroorganisme diantaranya adalah : Karbon, Nitrogen, Unsur-unsur non logam, Unsur-unsur logam, Vitamin, Air, Energy (Subandi, 2010 : 139-142).
Tumbuhan umumnya berevolusi dari alga hijau yang hidup di air (protista). Banyak struktur serupa yang dijumpai antara alga hijau dan tumbuhan. Keduanya :
1. Mempunyayi dinding sel yang terbuat dari selulosa.
2. Mengandung klorofil a dan klorofil b.
3. Menyimpan energy dalam bentuk kanji.
4. Menunjukkan pola yang mirip dalam hal arah diskus tilakoid pada kloroplas (yaitu grana). (Stephen Bresnick, 2002 : 189).
5. Makhluk hidup individual disebut organisme. Setiap pohon dan tumbuhan lain di hutan merupakan suatu organisme, demikian pula hewan hutan, seperti katak, bajing, kijang, dan serangga. Tanah di hutan dipenuhi mikroorganisme, misalnya bakteri. (chambel, 2008: 4-5).
BAB III
METODELOGI
A. Pelaksanaan
Hari/Tanggal: Jumaat, 15 Oktober 2017
Waktu : 15:00 WITA- selesai
Tempat : Laboratorium Pendidikan IPA Biologi UIN Mataram
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Bolpoin
b. Kamera
c. Buku
2. Bahan
a. Poto / gambar
b. Kertas Hps
C. Cara Kerja
1. Melakukan pengamatan objek biologi dilingkungan sekitar gunung sari sebagai objek pengamatan.
2. Menemukan gejala-gejala structural, fungsional dan aktivitas-aktifitas suatu populasi dalam komunitasnya dari beberapa habitat/lingkungan yang kontraks berbeda.
3. Menganalisis bentuk-bentuk hubungna intraksi yang terjadi didalam habitat tersebut.
4. Mengidentipikasi gejala-gejala structural dan fungsional (aktivitas) pada tingkat individu organize. Menganalisis bentuk-bentuk hubungan antara gejala-gejala yang teramati pada objek organism tersebut.
5. Berdasarkan hasil pengamatan pada objek (organism di lingkungan), permasalahan biologi yang umum (global) apakah yang dapat terungkap?
6. Berdasarkan referensial (pengalaman teoritik), gejala atau permasalahan biologi apa saja yang umum dikaji dan ditunjukan?
7. Berdasarkan struktur ilmu biologi menurut BSCS, tunjukan:
a. Beraca macam golongan organism?
b. Ada berapa macam tema persoalan biologi?
c. Ada berapa tingkatan organisasi kehidupan dimana berbagai persoalan terjadi?
8. Bila dicerminkan pada thema permasalahan biologi BSCS, them persoalan manakah yang dapat ditemukan (tangkap) berdasarkan hasil pengamatan?
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Analisis Prosedur
Sebelum kami memasuki laboratorium kami menyiapkan sebuah foto sebelum pelaksanakan dimulai agar kami bisa mengamati mengenai persoalan biologi yang ada disekitar lingkungan kita sendiri. Kami pengujian ke tempat penyurpain lapangan yang kami anggap itu adalah persoalan biologi yang bagus untuk dibahas besoknya kami terjun ke lapangan pada waktu 12:23 pada hari rabu tepatnya kami mengunjungi lokasi yang kami pilih sebelumnya yakni Gunung Sari sebagai tempat untuk menggali persoalan biologi yang disekitar kita sendiri.
Dari tempat yang kami kunjungi untuk mengenai sasaran atau objek pengamatan lingkungan yang kontraks berbeda berbagai gejala structural, fungsional atau aktivitas organism, baik secara individu, populasi / komunitas di lingkungan yang berbeda seperti: tempat terbuka dengan tempat ternaungi, tempat kering dengan tempat lembab, beberapa jenis pohon yang berbeda (pohon sebagai sebuah habitat), kolam terbuka dengan kolam ternaungi dan sungai tenang dengan sungai deras.dengan mengambil foto dari sekian objek yang kami butuhkan untuk mengetahui persoalan biologi dengan kegiatan pertama mengidentifikasi gejala structural, fungsional atau bentuk-bentuk aktivitasnya di tingkat populasiatau komunitas dilingkungannya. (jenis, kerapatan dan distribusi organism, alat reproduksi dan pemencaraannay). Dan mengidentivikasi gejala-gejala structurar, fungsional atau bentuk-bentuk aktivitasnya pada tingkat individu : sruktur tubuh (morpologis dan anatomis), tingkah laku dan berbagai aktivitas lain yang dapat ditemukan (teramati).
Dan kegiatan ke dua kami mengenai sasaran atau objek pengamatan dengan beberapa tumbuhan sejenis pada beberapa lingkungan yang berbeda (misalnya pada tanaman tumbuhan “X” di sisi selasar dan di pekarangan yang terbuka, beberapa tanamansejenis yang kontraks berbeda) dan mengenai macam-macam organism yang hidup (berasosiasi) pada beberapa jenis pohon dengan macam-macam organism pada beberapa ekosistem (2-3 kolam / sawah) yang ada di sekitar kita itulah yang kita amati dengan mengambil gambar sebagai tiket masuk ke dalam laboratorium.
Setelah itu kami menggunakan baju pratikum dan sepatu yang kami kenakan untuk tidak memakianya disaat memasuki laboratorium dan menunggu nama absen terlebih dahulu untuk mengetauhi siapa saja yang mengikuti dan setelah itu dan memasuki ruangan laboratorium setelah itu kami duduk dan membahas satu persatu dari objek yang kami amati sebelumnya dengan oberserpasi, diskusi kelompok dan diskusi kelas Menemukan gejala-gejala structural, fungsional dan aktivitas-aktifitas suatu populasi dalam komunitasnya dari beberapa habitat/lingkungan yang kontraks berbeda dan menganalisis bentuk-bentuk hubungna intraksi yang terjadi didalam habitat tersebut setelah itu kami mengidentipikasi gejala-gejala structural dan fungsional (aktivitas) pada tingkat individu organize menganalisis bentuk-bentuk hubungan antara gejala-gejala yang teramati pada objek organism tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan pada objek (organism di lingkungan), permasalahan biologi yang umum (global) apakah yang dapat terungkap? Dan berdasarkan referensial (pengalaman teoritik), gejala atau permasalahan biologi apa saja yang umum dikaji dan ditunjukan? Dan berdasarkan struktur ilmu biologi menurut BSCS, tunjukan:
a. Beraca macam golongan organism?
b. Ada berapa macam tema persoalan biologi?
c. Ada berapa tingkatan organisasi kehidupan dimana berbagai persoalan terjadi?
Bila dicerminkan pada thema permasalahan biologi BSCS, them persoalan manakah yang dapat ditemukan (tangkap) berdasarkan hasil pengamatan? Sehingga kita bisa mengamati dengan hasil penalaran kita sendiri dengan pengalama yang kita lakukan disaat pratikum di lapangan.
C. Pembahasan
Sumber permasalahan biologi adalah pada objek biologi. setiap objek memunculkan gejala-gejala yang menjadi karakteristiknya dalam berintraksi dengan lingkungan. Walaupun objek dialam menggelar persoalan yang tak terbatas, seseorang yang tidak serta merta dapat dengan mudah menangkap masalah tersebut. Cara praktis, masalah dapat digali langsung dari kejala-gejala yang muncul dari objek. Pengalaman empiric tentang fakta dapat menjadi dasar untuk mengakap permasalahn. Pengenalan pada fakta saja tidak cukup, membutuhkan kreativitas, penalaran, wawasan teoririk yang cukup dan pemahanman tentang objeknya (manusia).
Dan dari hasil pengamatan yang kami lakukan Sains merupakan proses penyelidikan (inquiry), mengajukan pertanyaan, dan menghasilkan badan ilmu ( body of knowledge ) berupa teori, hukum. Tujuan dari sains adalah bagaimana menyelidiki, memahami dunia alam, menjelaskan peristiwa di alam dan menggunakan penjelasan tersebut untuk membuat prediksi yang bermanfaat. Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani yaitu “ bios ” yang berarti kehidupan dan “ logos” yang berarti ilmu. Jadi, biologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari perihal kehidupan. Seringkali dalam bahasa indonesia disebut dengan istilah ilmu hayat.
Dengan mengenal persoalan ilmu biologi di sekitar kita karena ilmu biologi adalah ilmu terapan dengan contohnya persoalan lingkungan seperti pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemaran udara. Dan niken itu jauh dari pencemaran karena suatu indicator.
Pertama objek kita di tempat terbuka (darat/ eksteral) karena karena tempat itu langsung terkena dengan matahari karena itu tumbuahan itu langsung melakukan fotositesis dalam pohon jagung yang kami amati sebelumnya, di tempat terbuka terdapat pohon jagung dan organisme yang ada pada pohon jagung yang sedang melangsungkan kehidupnya seperti semut itu bersifat kosmopolis artinya dimana pun keberadaan hewan ini asalkan terpenuhi baik dari makannan. Cacing sebagai penyubur tanah, dan ulat sebagai hama dalam pohon jagung karena yang akan dihitung- hitung pohon jagung yang sehat.
Kedua kami memperhatikan tempat yang ternaungi ternyata disana berlangsung kehidupan bagi makhluk yang kecil dan makhluk yang berukuran sedang seperti burung, semut, ulat dan pohon ini tidak langsung terpapar oleh matarahi secara langsung karena ada pohon yang lebih besar darinya yang mengambil sinar matahari secara langsung pohon yang tertutup ini tidak bisa berpotositesis dan nutrisinya diambil oleh tumbuhan yang kebih besar darinya dan mengakibatkan metabolism.
Ketiga tempat kering, kami menemukan tumbuhan yang kecil dan matahari langsung mengenai tempat itu karena unsure yang ada dalam tanahnya itu pHnya sedikit dan hewan yang ada disana hewan seperti semut, belalang dan di tempat kering itu biasanya hidup pohon yang bisa beradaptasi pohon kaktus dan hewan yang biasa hidup unta karena itu tempat habitatnya jika dipindahakan akan mempengaruhi peruses kehidupan dari makhluk itu sendiri dan daun dari tempat kering berwarna ke kuningan dan batang yang ada kecil binatang yang hanya hidup di sana semut.
Seterusnya kami meneliti tempat lembab disana terdapat hidup lumut dan paku karena tempat habitatnya di tempat lembab jika di pindahkan tumbuhan itu akan mengalami kekeringan dan menyebabkan kematian pada tumbuhan lumut itu sendiri dan hewan yang ada di sana seperi cacing dan organism yang kecil yang kasat dilihat oleh mata telanjang. Tumbuhan yang bertempat disana tidak memerlukan sinar matahari secara langsung karena lumut suka tumbuh di tempat lembab dimana saja.
Setelah itu jenis pohon yang berbeda yang ada di lingkungan perkampungan, disana pohonnya tumbuh dengan sempurna dari segi daun yang lebab karena polusi yang ditimbulkan oleh manusia itu sendiri sebanyak di tepi jalan dan oraganisme yang ada disana masih belum terjamah manusia.
Pohon jenis berbeda yang ada di tepi jalan yang dari segi daunya mengalami kerontokan yang parah karena polusi kendaraan bermontor dan aktivitas manusia sehingga pohon yang ada di tepi jalan itu tidak mampu menyerap volusi secara berlebihan mengakibatkan tumbuhan itu mengalami pertumbuahan yang tidak sempurna dari pohon yang ada di perdesaan.
Dan kolam terbuka terkena langsung oleh siar matahari secara langsung dan terdapat organisme dan hewan seperti ikan, katak dan tumbuhan juga hidup di sekitar tepi kolam terbuka ada lumut, ganggang (hidrila).
Setelah itu kolam yang ternaungi disana terdapat organisme seperti pelangton dan ikan lele disana juga terdapat katak dari kolam yang tertutup tersebut tidak langsung terkena sinar matahari karena di tutupi oleh pepohonan yang diliar kolam dan disana tidak terdapat hidup pohon karena disana lebih banyak aktivitas manusia itu sendiri.
Dan sungai tenang langsung terkena sinar matahari secara langsung terdapat pepohonan dan tumbu di sekitar pohon tersebut disungai itu terdapat ikan-ikan kecil, katak dan manusia dapat beraktivitas di sungi tenang dengan berenang, mencuci dll.
Sungai deras disana tidak terdapat pepohonan saja dan hewan yang ada disana yang hanya bisa menyusuaikan saja seperti ikan firanhang dan hewan air yang, di sekitar sungai deras tesebut dan matahari langsung mengenai sungai itu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan kita dapat mengidentifikasi gejala-gejala biologi di tingkat individu, populasi, komunitasa di lingkungan kita sendiri dengan foto yang kita pernah teliti sebelumnya seperti: semut itu bersifat kosmopolis artinya dimana pun keberadaan hewan ini asalkan terpenuhi baik dari makannan. Cacing sebagai penyubur tanah, dan ulat sebagai hama dalam pohon jagung karena yang akan dihitung- hitung pohon jagung yang sehat, burung sebagai tempat habitat bagi pohon yang lebih besar darinya, belalang dan di tempat kering itu biasanya hidup pohon yang bisa beradaptasi pohon kaktus dan hewan yang biasa hidup unta karena itu tempat habitatnya, cacing, organism yang kecil yang kasat di lihat oleh mata telanjang, ikan, katak, lumut, ganggang (hidrila).
Dan kita dapat menentukan beberapa aspek permasalahan biologi berdasarkan gejala atau fakta yang ditemukan dilingkungan kita sendiri seperti: matahari langsung mengenai lingkungan, campur tangan manusia, pencemaran lingkungnan, aktivitas manusia yang ada di lingkungan.
Sebelum masalah yang lebih besar terjadi di lingkungan kita ini perlu kita jaga bersama karena bumi tempat habitat makhluk hidup dan pencemaran lingkungan akan mengakibatkan hewan dan pepohonan di sekitar kita akan mengalami ke punaahan sehingga oksigen yang akan kita dapatkan berkurang dan globalisasi di bumi kita sangat berakibat buruk bagi lingkungan kita tanpa kita menyadarinya.
B. Kritik dan Saran
1. Kriti
Dalam penyampaian persoalan masalah biologi sangat bagus dan dengan itu saya dapat mengerti apa itu arti sebuah masalah dalam kehidupan disekitar kita yang kita alami dan ekosistem di lingkungan agar penyebabnya bias kita tangani dan perbaiki sebelum mengalami keparaan yang sangat.
2. Saran
Pertahankan semangat dan ke displinan yang coss lakukan sekarang dan yang akan datang karena itu sangat berpengaruh bagi perkembangan masa depan seorang dengan kelalaian yang tidak kita sadari akan mengakibatkan perbuatan yang patal bagi adik-adik seperti saya dan teguran dari coss saya butuhkan untuk memperbaiki diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Bresnick Stephen. 2003. Intisari Mikrobiologi. Jakarta: Hipokrates
Campbell, Neil A, dkk. 2008. Biologi umum. Jakarta: Erlangga.
Salisbury , Ross .1992.organisme.Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Subandi. M. 2010. Mkrobiologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudarsono.2005.Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi. Malang: Universitas Negeri
Malang.
No comments:
Post a Comment