Belajar terkandang identik dengan gaya membaca, membaca dan membaca lagi. Namun, Karpicke, Butler & Roediger, (2009).menggap itu hanya suatu trategi kebiasaan kebanyakan siswa, dimana gaya belajar strategi favorit Anda adalah membaca buku teks dan catatan Anda, lalu membacanya lagi Anda mungkin berpikir bahwa membaca dan membaca ulang adalah cara terbaik untuk belajar.
Maka kita harus memiliki tips ampuh agar bisa membiasakan diri
rajin belajar dan itu tidak lepas dari :
1. Harus Tahu Tujuan Belajar Secara Spesifik
artinya kita harus lakukan adalah paling tidak mengetahui
dari tujuan mengapa kita belajar secara spesifik. Anggap saja, misalnya kita ingin dengan belajar
ini memperbaiki nilai semester, belajar dalam hal menambah wawasan materi, atau
dengan belajar supaya dapat mendaftar perguruan tinggi yang kita impikan.
2. Punya secadul atau buat Jadwal Belajar
hal ini harus dibiasakan jika anda ingin lebih
rajin untuk mencapai target yang diinginkan dari belajar tersebut, buatlah jadwal
belajar. Bisa dengan kertas, kalender di Hp agar mudah diingat. Jadi
kita bisa pih waktu yang efektif saat suasana
hati dalam keadaan paling baik. Paling tidak mungkin diluar kegiatan bermain
atau tidak mengganggu waktu istirahat atau waktu ibadah.
3. Minimalisir Bermain Mensos
saat sekarang dengan kemajuan teknologi sehinggi
kita sering melupakan atau lalai terhadap kebiasaan-kebiasaan baik yang telah
kita buat. Artinya, bukan berarti kita tidak boleh bermain mensos tapi paling
tidak kita batasi waktunya, agar apa yang kita tujukan dari belajar yang kita
lakukan tercapai. Bisa saja, jika kita ingin bermain media sosial, dapat lakukanlah di luar jam belajar yang sudah di
tentukan. Dan Ketika mulai atau sedang belajar, jauhkan jangkauan HP agar kamu
tidak tergoda.
4. Menyesuaikan pilihan cara belajar
arinya memahami atau menggunakan pendekatan dalam belajar yang disesuaikan dengan kemampuan daya serap terhadap ilmu yang kita
pelajari atau baca. Ya, bisa dengan pendekatan belajar dapat melalui visual,
auditori atau kinestetik. Sehingga kita semakin termotivasi belajar,
5. Gunakan fasilitas yang ada
dengan memperhatikan fasilitas apa saja yang dapat
dimanfaatkan sebagai pendukung belajar. Sebut saja gemar berdiskusi dengan
guru, teman atau meminjam buku di perpustakaan.
6. Upayakan dengan menyelingi belajar dengan aktivitas
yang menyenangkan
supaya belajar anda tidak membosankan, dengan melakukan
aktivitas yang menyenangkan. Seperti sebelum atau sesudah belajar anda dapat bermain
game bahkan menonton film supaya suasana hati dan pikiran tetap fresh.
7. Rileks atau santai
Terpenting dan ini jarang disadari yakni belajar
harus dalam suasana yang tidak tertekan. Untuk itu, penting agar menyadari
kondisi pikiran supaya agar ketika belajar bisa efektif terserap ke dalam otak.
Bahkan untuk menunjang kebiasan belajar tersebut
maka tidak ayal kita harus mengetahu rahasia untuk belajar. Dari sebuah penelitian
psikologi telah mengungkap banyak rahasia untuk belajar. Apa yang akan kami sampaikan
kepada Anda adalah hal yang nyata, terbukti bekerja di laboratorium ilmiah dan
di sekolah dari SMP hingga universitas (McDaniel et al., 2011; McDaniel,
Roediger & McDermott, 2007; Roediger, Putnam & Smith , 2011).
Rahasia 1: Gunakan teknik 3R (Read. Recite. Review) : Baca. Membaca. Tinjauan.
1. Baca bagian dari bab ini. Kemudian tutup buku dan sembunyikan catatan Anda.
Ucapkan (berbicara dengan lantang) semua yang dapat Anda ingat tentang apa yang baru saja Anda baca. Anda tidak perlu peralatan mewah. Anda dapat membaca untuk diri sendiri, teman, kucing Anda atau bahkan cangkir kopi Anda atau tanaman di kamar Anda.3. Tinjau bagian tersebut dengan membacanya lagi untuk mengoreksi apa pun yang Anda salah, atau untuk meninjau kembali informasi penting yang Anda abaikan saat Anda membacakannya.
Rahasia 2: Gali lebih dalam.
Cara terbaik untuk melakukan ini, saat Anda membaca, adalah mencoba menghubungkan informasi baru dengan informasi yang sudah Anda ketahui. Misalkan Anda membaca tentang empat perspektif dasar ilmu psikologi (biologis, pembelajaran, kognitif dan sosiokultural). Mengambil masing-masing, Anda dapat memikirkan contoh yang telah Anda baca atau yang berlaku untuk kehidupan Anda sendiri.
Rahasia 3: Gunakan imajinasi Anda.
Siswa yang memvisualisasikan ide mengingatnya lebih baik dari pada siswa yang tidak. Bagian penting dari teknik ini adalah membuat gambar Anda berinteraksi.
Rahasia 4: Uji diri Anda.
Misalkan Anda baru saja membaca materi di bagian pertama dari sebuah bab, dan inilah saatnya bagi Anda untuk memulai fase melafalkan. Mulailah dengan mencoba mengingat semua yang Anda bisa. Kemudian lihat garis besar pada halaman pertama bab tersebut dan gunakan itu untuk menggerakkan ingatan Anda dan mengingat lebih banyak lagi. Setalh itu buat catatan penting menurut anda dan beberapa pertanyaan yang bisa anda gunakan untuk mengetes ingtan anda.
Rahasia 5: angkat kepala (dengarkan) dan pena ke bawah (tulis)
Saat Anda mendengarkan guru atau dosen Anda, pikirkan bagaimana apa yang Anda dengar terhubung dengan apa yang sudah Anda ketahui. Tuliskan kata-kata dan frasa kunci, bukan kalimat dan paragraf lengkap seperti yang dilakukan reporter. Tindakan memilah-milah apa yang Anda dengar dan menyaringnya menjadi komponen-komponen penting akan membantu membuat informasi itu lebih bermakna.
Rahasia 6: Proses catatan Anda
Artinya, Saat Anda meninjau catatan Anda, fokuslah pada informasi dari kelas. Jika catatan Anda dipenuhi coretan, panah, dan tanda bintang, definisi dan frasa yang hilang yang tidak masuk akal, atur dan tulis ulang. Isi definisi yang hilang atau informasi lain dengan membaca buku teks atau catatan teman Anda, atau bertanya kepada asisten pengajar atau guru. Kegiatan-kegiatan ini adalah cara lain untuk menguji diri sendiri dan mengisi kekosongan dalam apa yang tidak Anda ketahui.
Rahasia 7: Setelah Anda mempelajarinya, jangan dibuang catatannya.
Anda mungkin tergoda untuk melewatkan bagian-bagian dari sebuah bab yang Anda yakin Anda ketahui. Jangan lakukan itu. Alih-alih, manfaatkan temuan penelitian yang kuat: Siswa yang menguji ulang diri mereka sendiri dengan mengingat informasi yang mereka ingat sebelumnya melakukan ujian dua kali lebih baik daripada siswa yang melewatkan pengujian ulang diri mereka sendiri pada materi yang sudah dikenal (Karpicke & Roediger, 2007).
Rahasia 8: Lupakan menjejalkan atau jangan memaksakan
Di suatu tempat di sepanjang garis, banyak siswa sampai pada kesimpulan bahwa belajar untuk ujian berarti begadang semalaman, minum kopi segalon dan membaca ulang buku teks dan catatan mereka berkali-kali sehingga bola mata mereka berdarah. Memang, sebagian besar siswa memutuskan apa yang akan dipelajari selanjutnya berdasarkan apa pun yang jatuh tempo berikutnya (atau terlambat). Beberapa siswa membuat jadwal belajar sebelumnya dan kemudian menaatinya (Kornell & Bjork, 2007).
Rahasia 9: Lupakan "gaya belajar" Anda.
Jika Anda pernah mengikuti tes yang memberi tahu Anda bahwa Anda adalah pembelajar "visual", apakah itu berarti Anda akan mengalami kesulitan dalam mengambil informasi dalam kuliah Anda, terutama dibandingkan dengan teman sekelas Anda yang telah diberitahu bahwa mereka adalah pembelajar "pendengaran" ? Untungnya, jawabannya tidak. Tidak ada bukti bahwa orang belajar lebih baik ketika metode tersebut sesuai dengan preferensi mereka, dan tidak ada bukti bahwa menggunakan metode yang tidak sesuai dengan preferensi mereka tidak efektif (Pashler et al., 2008).
Artinya tolak ukurul belajar bagi anda tidak sama dengan orang lain. Jadi gunakan potensi bebas yang anda sukai sehingga anda cepat memahami apa yang anda pelajari,
No comments:
Post a Comment